Aksi motocross Rizki Ridho DA di sekitar Gunung Guntur, Garut, atau yang dikenal sebagai 'Bromo KW' tuai kontroversi. Pedangdut kembar itu dianggap merusak cagar alam.
Rizki Ridho DA kemudian memberikan klarifikasi terkait masalah tersebut. Mereka sama sekali tak tahu tempat main motocross-nya merupakan kawasan konservasi Cagar Alam (CA) Kamojang yang terletak di Tarogong Kaler.
"Kita nggak tahu ya pertama kali untuk jalur ke situ, yang bawa ke situ. Terus yang kedua, kalau memang itu tempat yang dilarang, kalau memang tidak diperbolehkan, kenapa pas waktu kita yang dipermasalahkan. Kan banyak out roader-out roader yang lain," kata Ridho saat ditemui di kawasan Trans TV, Jalan Kapten P Tendean, Jakarta Selatan, Rabu (21/10/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Rizki DA cuma mengikuti arahan pemandu. Ia merasa tak merusak atau membuat jalur sendiri untuk main motocross.
"Kan kita juga mengikuti leader nih, kita juga nggak tahu menahu tuh soal gitu. Sudah gitu jalur kan sudah ada, kita hanya mengikuti saja dan masuk pun bayar. Kalau memang bayar berarti itu kan untuk umum, kan. Kecuali kalau memang Ridho pertama kali nge-trail, sudah gitu buat jalur sendiri, ngehancurin sendiri, nah itu baru," tutur Rizki.
Ridho DA menduga ada unsur politik terkait pemberitaan kontroversi tersebut. Sebab, saat main motocross, ia bersama Atep.
"Sebenarnya pertamanya gini, kita awalnya memang nggak tahu itu tempat cagar alam. Ya mungkin ada unsur politik ya, karena kita bersama calon wakil Bupati di situ, ya sudahlah tidak perlu dipermasalahkan. Iya Atep," kata Ridho.
Meski banyak cibiran yang datang, Rizki-Ridho tidak memasukkannya ke dalam hati. Mereka mengambil sisi positif dari kejadian tersebut.
"Ya Iki cuma komen gini saja, ya sudah bismillah mudah-mudahan Aa Atep-nya punya kedudukan. Kalau memang punya kedudukan nanti insyaallah ini bisa jadi masukan bersama dan memang jadi bahan perhatian. Apa pun yang nanti punya kedudukan, mudah-mudahan bisa jadi perhatian juga," imbuh Rizki.
"Dan mungkin karena kita public figure juga hal-hal ini bisa ter-up gitu. Kita ambil positifnya saja, bukan orang menyudutkan kita, kita marah, tidak. Tapi alhamdulillah mudah-mudahan Iki dan Ido di situ jadi semuanya jadi bahan perhatian juga. Dan mudah-mudahan bisa terealisasi juga untuk bisa menjaga sama-sama," lanjutnya.
Di sisi lain, Rizki Ridho juga mengimbau pemerintah setempat soal membuat plang cagar alam. Mereka tak akan main motocross kalau sudah melihat petunjuk tersebut.
"Dan bisa jadi perhatian untuk pemerintah setempat. Mudah-mudahan jadi wasillah hidayahlah buat kita semua. Mungkin dengan adanya Iki Ido jadi terangkat tempat itu yang mungkin orang yang tidak mengetahui cagar alam, sekarang sudah mengetahui cagar alam. Nextnya pemerintah setempat bisa lebih. Kalau memang itu dilarang, buatlah plang yang selebar-lebarnya, yang sebesar-besarnya kalau itu cagar alam," ucap Ridho.
(mau/nu2)