.webp)
Dalam sebuah penelitian disebutkan, kepribadian seseorang itu bisa berhubungan dengan pola penggunaan sosial media mereka. Misalnya lewat status atau foto yang mereka upload.
Banyak orang menilai hanya melalui akun Instagram saja. Dan apakah perspektif tersebut akan berubah ketika langsung dipertemukan dengan orangnya?
Ada partisipan bernama Marisca Surahman berusia 31 tahun yang bekerja di BUMN. Ia pun mengaku banyak dinilai hanya lewat Instagram.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Gue dinilai angkuh, sombong, judes, pendiem. Pokoknya banyak banget yang beropini dan nggak tahu aslinya seperti apa," katanya.
Kemudian, ada sebuah sosial eksperimen yang melibatkan dua orang di dalam sebuah bilik. Mereka diminta untuk menilai seseorang hanya lewat Instagram.
Marisca kala itu dinilai oleh Bima Wijaksana, seorang Fashion Designer & Fashion Stylist.
"Dia punya sex appeal yang kuat sih. Tapi gaya-gaya fotonya sih menurut gue agak sedikit sensual ya. Orang bakal bisa melihat banget alis sama matanya. Dari mukanya sih kayak bisa mengalihkan dunia gitu. Tapi dari posenya dia agak sensual tapi masih bisa dikonsumsi publik," kata Bima.
"Mungkin orang yang pertama kenal dia agak sombong karena ada sisi introvertnya. Cuma pada saat kenal dia, dia ramah. Dia banyak yang pengen kenal, tapi posting sama orang yang circle dia aja, yang deket. Orang deket itu tahu, dia itu fragile, sensitif mungkin. Cuma saat ditunjukin di sosial media, orang-orang pengen melihat dia terlihat happy."
"Cowoknya yang di Bali itu kali. Tapi nggak mungkin ani-ani karena barangnya nggak branded amat sih, dia kayaknya orang baik, dia bisa jadi temen gue," lanjutnya.
Mereka kemudian dipertemukan. Dan ini yang terjadi, simak videonya:
(nu2/nu2)
