Putra Siregar pernah merasakan pahit manis dalam menjalani usaha. Meski kini sukses dan kerap mengendorse artis-artis hingga selebgram, dia pernah hampir dituntut orang hingga rugi ratusan juta rupiah.
Memang saat itu Putra Siregar bercerita barang dagangannya yang sudah dipesan orang, hilang. Kejadian itu terjadi di tahun 2017.
"Aku udah pernah di tahun 2017 Allah tegur, kapan pun Allah mau ambil, bisa. Apa yang mau Allah sombongin, 2017 ilang semua, trus harus aku kan nggak bisa kasih tau pembeli barang ku ilang nih. Di situ lebih dihujat lagi. Karena lama banget barang orang aku ganti kan," ujar Putra Siregar kepada detikcom.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bahkan Putra Siregar sempat mengalami kerugian ratusan juta dalam peristiwa itu. Lantaran barang yang dipesan orang kepadanya tak sampai ke tangan pelanggan dan menyebabkan dirinya dituduh sebagai penipu.
"Penipu dong kan nggak sampai barangnya dulu (ke pelanggan) lama (sampai). Wah waktu itu ratusan jutalah (kerugian saya) . Maksudnya uang orang juga bebannya juga. Pas baru merintis. Intinya gini saya punya handphone 1 jadi dua, dua jadi empat jadi delapan jadi 10 jadi 20 jadi tiga 30 jadi 60 hilang semua," bebernya.
Dalam masalah itu, Putra Siregar juga pernah dikejar-kejar pelanggannya, tak hanya itu diakuinya bisnis penjualan handphonenya harus kembali dari titik minus. Namun baginya hal itu adalah sebuah ujian dari Tuhan sebagai penempa mental dalam berbisnis, agar dirinya lebih amanah.
"Bukan dari nol lagi mulai dari minus di kejar-kejar kan. 'Elu mana gan dulu kan gan ya. Kaskus. Gan dimana gan' bisa aja gue bilang ilang gan. Jadi itu sebenarnya cobaan pasti Allah coba 'elu ini orang yang amanah nggak sih', kan gini kita bisa teriak 'kita kan amanah, jualan amanah' Nggak bisa, Allah coba dulu ini. Ketika Allah coba kita dan Allah Kalo merasa kita amanah baru Allah yang gerakan hati orang orang bahwa ini amanah kita amanah," bebernya.
Putra Siregar berusaha mencari solusi dari masalah yang menimpanya meski sampai diancam dituntut ke ranah hukum oleh pelanggan. Dirinya berusahatetap memiliki reputasi yang baik sebagai pebisnis.
"Wah ada dosen dulu ada ini dulu ini 2016 ya, pengalaman. Menempa mental. 'Iya bener barang aku hilang aku nggak kabur. Kan banyak orang lain yang barangnya ilang ya udah deh. Kaya gitu yang aku lihat. Tapi di situ aku bener-bener ya ini tanggung jawab aku. Kan ada hak pembeli dan hak penjual hak pembeli adalah menerima barang setelah dia membayar hak penjual menerima uang dan memberika barang kepada pembeli," imbuhnya.
"Ngeri (mau dituntut) , makanya orang susah jadi pengusaha atau apa karena mentalnya ini banyak lika likunya usahanya. Orang lihat jangan lihat suksesnya doang perjalananmya aduh banyak loh," pungkasnya.
(fbr/doc)