Kabar tak enak datang dari keluarga pedangdut Aida Saskia. Sepupunya yang bernama Nohabaity Ida, mengalami penganiayaan oleh seorang pengusaha berinisial AT.
Kejadian itu berlangsung di salah satu apartemen di kawasan Jakarta Selatan. Tak terima, Nohabaity Ida pun melaporkan kejadian tersebut ke polisi.
"Aku melakukan pelaporan dan BAP atas pemukulan terhadap saudaraku sendiri, yang istilahnya sesama perempuan dan aku juga pernah mengalami penganiayaan jadi aku nggak terima. Besoknya setelah pemukulan dia ke rumah aku cerita katanya dia nemenin temennya nge-gapin istrinya," ujar Aida Saskia saat ditemui di Polres Metro Jakarta Selatan, Rabu (29/7/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kejadian itu bermula saat sang teman menanyakan keberadaan suaminya kepada Nohabaity Ida. Noha pun mengaku melihatnya dan kemudian sang teman menghampiri suaminya tersebut.
"Awalnya dia lagi main sama temennya itu. Sama si istrinya itu terus ditanya 'ngelihat suami gue nggak di mana?' terus dibilang lihat," ucap Aida Saskia.
"Temen saya nanya kan. 'Ada suami gue nggak' 'Ada' 'Yaudah saya ke sana' gitu kan. Terus tiba-tiba nggak tahu kenapa saya di bawah, temen saya nangis. Kita jalan naik mobil. Tiba-tiba muter lagi di lokasi saya yang tadi itu di Senopati Gunawarman. Tiba-tiba dia ikuti lah mobil suaminya itu sampai Apartemen Cassa Grande," timpal Nohabaity Ida.
Teman Nohabaity Ida menduga suaminya tersebut berselingkuh. Setibanya di apartemen, ia langsung melabrak suaminya tersebut.
Ntah apa alasannya, tiba-tiba saja pria berinisial AT itu menghampiri Nohabaity Ida dan langsung memberikan bogem mentah. Padahal Nohabaity Ida tidak melakukan apapun di Tempat Kejadian Perkara (TKP).
"Teman ngikutin suaminya terus tiba-tiba yang turun dari mobil suaminya itu orang lain terus marah-marah. Saya cuma nemenin aja nggak ngapa-ngapain," kata Nohabaity Ida.
"Pas di Casa Grande ditemukanlah suaminya dengan perempuan lain gitu. Akhirnya cekcok begitu masuk mobil ada dia (Noha). Dia langsung dipukulin," timpal Aida Saskia.
Wajah Nohabaity Ida ditendang oleh AT hingga memar. Setelah itu, ia juga mendapatkan ancaman dari pihak AT.
"Terus diancam sama supir, asistennya. 'Lo pergi aja dari sini daripada muka lo lebih ancur'. Pengancaman," tutur Aida Saskia.
Atas kejadian tersebut, Nohabaity mengalami trauma. Psikisnya terganggu hingga takut keluar rumah.
"Jadi secara fisik dan psikisnya rusak karena beberapa hari diajak keluar nggak mau karena takut diancam," pungkas Aida Saskia.
Laporan sudah masuk ke Polda Metro Jaya pada 17 Juli 2020, dengan nama pelapor Nohabaity Ida. Laporan tersebut teregistrasi dengan nomor: LP/4171/VII/YAN 2.5/2020/SPKT PMJ.
Kini, perkara tersebut ditangani oleh Polres Metro Jakarta Selatan.
(hnh/wes)