Artis Pakai Narkoba Buat Pelarian

Round Up

Artis Pakai Narkoba Buat Pelarian

Hanif Hawari - detikHot
Selasa, 21 Jul 2020 05:30 WIB
Catherine Wilson diamankan polisi atas penyalahgunaan narkoba jenis sabu. Dalam jumpa pers sore ini, ia dihadirkan dengan memakai baju tahanan.
Catherine Wilson ditangkap karena narkoba Foto: Grandyos Zafna
Jakarta -

Penggunaan narkoba di kalangan artis semakin meluas. Satu persatu figur publik ditangkap oleh pihak kepolisian.

Sebut saja Tio Pakusadewo, Ridho Illahi, Dwi Sasono, Roy Kiyoshi, Vitalia Sesha, Lucinta Luna hingga yang paling terbaru adalah Catherine Wilson.

Psikolog Intan Erlita Novianti menyebut, para artis menggunakan narkoba karena sebuah pelarian. Pekerjaan di dunia entertaiment hingga masalah pribadil yang jadi penyebabnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kalau aku bilang pelarian ya. Pelarian dari berbagai macam hal sih. Bisa dari masalah yang emang mereka hadapi atau bisa juga terjebak. Jadi sebenarnya intinya kalau aku bilang pelarian ya," ujar Intan Erlita Novianti, saat dihubungi detikcom, Senin (20/7/2020).

Hal itu berawal dari coba-coba. Kemudian, sang artis pun ketagihan menggunakan barang terlarang itu hingga akhirnya menjadi kebutuhan.

ADVERTISEMENT

"Iya awalnya pasti mereka bisa mengontrol ya, 'ah cuma dikit doang, biar kurus doang gitu ya', mungkin ya awalnya. Atau bisa karena ada masalah mereka ingin melupakan masalahnya sejenak walaupun sebenarnya tidak menyelesaikan kan sebetulnya. Dia beli itu kan karena mereka punya materi pastinya, punya uang. Tapi pada akhirnya bisa jadi kehabisan uang ketika sudah masuk kecanduan," kata Intan Erlita Novianti.

Namun tidak semua artis melakukan hal tersebut. Beberapa di antaranya memilih menyelesaikan masalah dengan tidak menggunakan narkoba.

"Ya itu tadi aku bilang, bahwa ketika terdesak, jadi manusia itu ada titik poin terdesak nih walaupun mau bilang ada masalah hidup, mau bikin kurus atau apa. Jadi ada masa kayak dia terdesak, hopeless dengan yang terjadi sama diri dia. Cuma ada orang yang ketika punya masalah dia mau menjalani prosesnya. Itu orang normal kayak gitu. Tapi artis itu punya beban yang lebih berat. Karena dia harus jaga citra. Dia punya fans, jadi dia nggak mau ngecewain fansnya," beber Intan Erlita Novianti.

"Dan fans juga kadang-kadang nggak bisa nerima kalau si artisnya punya celah sedikit. Jadi artinya dia berusaha untuk tampil normal. Dan berusaha tampil normal itu kan capek. Dia harus kelihatan sempurna, harus kelihatan cantik, pakai baju jelek dikit jadi berita. Orang-orang awam mah santai aja dia mau keluar pakai daster nggak masalah kan. Tapi buat mereka nggak bisa. Keluar ke depan rumah saja mereka minimal pakai baju rumah yang enak buat dilihat. Artinya tuntutan mereka tinggi," tuturnya.

Sedangkan para artis yang memakai narkoba juga didukung oleh orang sekitar. Apalagi di masa COVID-19, para pekerja seni tidak memiliki pekerjaan sehingga mereka mengalami stres.

"Nah pada satu titik ketika mereka, orang kan nggak bisa lama tercover dalam dimensi yang baru. Artinya pada satu titik dia lelah untuk menjaga imej semuanya, di satu titik itulah dia bisa salah mengambil keputusan. Ditambah lingkungannya. Kalau lingkungannya pun mensupport dia untuk 'nggak apa-apalah' biasanya kan orang yang nawarin orang-orang circle dia juga," ungkap Intan Erlita Novianti.

"Jadi lingkungan akhirnya ketika dia sedang lelah, lingkungannya tidak mensupport hal yang positif, akhirnya jadilah dia menggunakan narkoba. Walaupun awalnya pasti coba-coba untuk ngilangin stres masalah hidup dan segala macam," pungkasnya.




(hnh/nu2)

Hide Ads