Puisi Sapardi Djoko Damono Ada di Skripsi Irfan Hakim

Puisi Sapardi Djoko Damono Ada di Skripsi Irfan Hakim

Prih Prawesti Febrian - detikHot
Senin, 20 Jul 2020 08:15 WIB
Sapardi Djoko Damono
Foto: Sapardi Djoko Damono meninggal dunia. detikcom
Jakarta -

Sapardi Djoko Damono meninggal dunia. Kabar ini tentu saja membuat banyak orang terkejut dengan berita berpulangnya sang sastrawan.

Bukan hanya keluarga dan kerabat saja yang merasa kehilangan dengan berita ini. Tapi juga seleb Indonesia yang juga merasakan kehilangan sosok Sapardi Djoko Damono.

Salah satu di antaranya adalah Irfan Hakim. Salah satu puisi Sapardi Djoko Damono yang berjudul, Aku Ingin, ternyata pernah ada di skripsi Irfan Hakim.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"AKU INGIN. Aku ingin mencintaimu dengan sederhana.. Dengan kata.. yang tak sempat diucapkan kayu kepada api, yang menjadikannya abu... Aku ingin mencintaimu dengan sederhana...Dengan isyarat.. yang tak sempat disampaikan awan kepada hujan yang menjadikannya tiada.... Sapardi Djoko Damono, 1989," tulis Irfan Hakim dalam postingan miliknya.

"Puisi ini ada di Skripsi S1 aku....Puisi ini karya Sapardi Djoko Damono...Selamat.jalan pak Sapardi..," tukas Irfan Hakim lagi.

ADVERTISEMENT

[Gambas:Instagram]



Postingan itu langsung mendapatkan banyak tanggapan dari netter. Banyak netter yang tidak menyangkan Irfan Hakim menyelipkan puisi Sapardi Djoko Damono di skripsinya.

"Wow ada gitu di skripsinya bang?" ucap akun bay***.

[Gambas:Instagram]



"Pada suatu hari nanti, jasadku tak akan ada lagi, tapi dalam bait-bait sajak ini, kau tak akan kurelakan sendiri. 'Pada Suatu Hari Nanti' - SDD suka bangettt sama puisi puisi nya dan musikalisasi puisi nya," tukas akun win***.

"Hidupmu mungkin selesai, tapi karyamu akan tetap tumbuh dan berkembang," lanjut akun sre***.

"Puisi yg selalu terngiang" di pikiran ku selama ini, tau puisi ini dari SMA suka bgt sma puisinya smpai" aq catat di buku diary aq alfatihah semoga bpk sapardi di tempatkan di syurganya," papar akun Iis.

"Selamat jalan sang maestro, lewat alunan kata, sajakmu pernah menemaniku saat kehilangan cinta seorang ibu," beber akun yely***.

Bahkan ada saja netizen lain yang menuliskan soal puisi Sapardi Djoko Damono yang lain. Yakni Hujan di Bulan Juni.

"Hujan Bulan Juni tak ada yang lebih tabah dari hujan bulan Juni dirahasiakannya rintik rindunya kepada pohon berbunga itu tak ada yang lebih bijak dari hujan bulan Juni dihapusnya jejak-jejak kakinya yang ragu-ragu di jalan itu tak ada yang lebih arif dari hujan bulan Juni dibiarkannya yang tak terucapkan diserap akar pohon bunga itu," tulis akun Soe***.




(wes/wes)

Hide Ads