Vokalis Elkasih Noventino Budi Lesmana atau akrab disapa El Ibnu kini hidup memilukan. El Ibnu mengidap stroke hingga seluruh bagian tubuhnya lumpuh tak berdaya.
detikcom menjenguk El Ibnu di Panti Jompo Pniel, Kawasan Bintaro, Pondok Aren, Tangerang Selatan. Benar saja, saat ditemui, pria 41 tahun itu hanya bisa duduk lemah di sebuah kursi roda.
Beruntung ketika diajak bicara, El Ibnu masih bisa mendengar. Namun sayang, ia tak bisa menggerakkan mulutnya untuk berkomunikasi karena kaku akibat penyakitnya tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Terpaksa, El Ibnu menggunakan aplikasi Google yang ada pada smartphone-nya untuk bisa berkomunikasi dengan orang. Ia mencoba mengetik dengan beberapa jemari tangan kanannya yang masih berfungsi. Pelan-pelan, El Ibnu pun menceritakan sakitnya itu.
El Ibnu diserang stroke ringan pada 15 Januari 2015. Kemudian enam bulan setelahnya, pada bulan Juli 2015, kondisinya menurun dan semakin memburuk pada Januari 2016 hingga membuatnya kehilangan fungsi tubuh.
"Sejak Januari 2015. Dia tiga kali stroke. Pertama mungkin tidak (seperti ini). Pertama mungkin bisa (jalan). Terus pulang kena lagi mungkin yang kedua. Nah begitu juga yang ketiga. Dan yang ketiga akhirnya seperti ini," ujar Nona Vera Hitipeuw, salah satu petugas panti yang mendampingi El Ibnu dalam wawancara.
Apesnya, sang istri enggan merawat El Ibnu. Ia memilih pergi bersama anak-anak mereka yang kini berusia 8 dan 6 tahun. Istri El Ibnu melayangkan gugatan cerai ke Pengadilan Agama Bandung pada September 2016.
El Ibnu pun tak bisa berbuat apa-apa. Ia tak bisa hadir dalam persidangan tersebut karena seluruh badannya lumpuh. Sampai akhirnya, majelis hakim baru memutus perceraian El Ibnu dan sang istri pada Maret 2017.
Ketika ditanya penyebab di balik kepergian istrinya, El Ibnu langsung mengetik jawabannya di ponsel. Sejak awal sakit, El Ibnu sudah mengira hal itu akan terjadi.
"Jujur udah nebak, jadi biasa aja. Yang sakit cuma aku, dia diasingkan sama anak," lanjutnya.
"Aku diurus mama sampai 24 Januari 2020, baru bayar perawat," kata El Ibnu.
"Keluarganya sih ada, tapi nggak sanggup urus hidup aku dan biaya dokter selama ini," tutur El Ibnu.
Sampai akhirnya, sahabat El Ibnu membawanya ke Panti Jompo Pniel. Dengan lapang dada, pihak yayasan pun menerima El Ibnu.
"Kalau dari pemerintah sih sebenarnya di atas 60 tahun, cuma karena dari hati aja. Dari hati kami, kami mau menerima Mas El," pungkas Nona Vera Hitipeuw.
(hnh/nu2)