Dijelaskan Garneta, mendapatkan peran tersebut diakui karena bentuk wajahnya yang memang terlihat tegas. Hal itu diungkapkannya saat ditemui di Gedung Trans TV, Jalan Kapten P Tendean, Jakarta Selatan, Senin (15/6/2020).
"Mungkin karena dari karakter muka pembawaan mungkin harusnya menindas bukan ditindas. Jadi ya begitu antagonis banget," ujar Garneta.
"Orang suka nanya, 'kenapa sih main antagonis mulu?' Ya memang sudah karakater," lanjutnya.
Dijelaskan Garneta, memerankan tokoh antagonis terbilang cukup sulit. Garneta kerap meluapkan emosinya saat sedang dalam syuting.
"Ya kita tuh mainin karakter antagonis itu gampang-gampang susah. Karena sebenarnya kalau mainin antagonis kita bisa meluapkan emosi kita. Apalagi kalau kita lagi bad mood, wah enak banget maininnya. Jadi kayak bener-bener ngeluapin amarah kita gitu, jadi real gitu kayak ngerasa nyata," paparnya.
Diungkapkan Garneta, ia memang lebih sering mendapat peran antagonis di sinetron.
Selain itu, Garneta mengaku sempat mendapat teriakan jahat dari seorang ibu-ibu karena kesal dengan perannya. Namun tidak khawatir, Garneta pun menjelaskan aktingnya itu hanya pura-pura.
"Kalau di sinetron aku langsung antagonis ya memang sampai sekarang aku lebih ke antagonis," sahutnya.
"(Pengalaman bertemu fans) Ya paling kalau ketemu kayak diteriakin 'aduh kok jahat banget sih'. Aku biasanya suka jelasin gitu, kalau itu cuma pura-pura," tutupnya.
(pig/mau)