Lidya Pratiwi ketika itu masih berusia 19 tahun. Artis yang beberapa kali tampil dalam judul sinetron itu kala itu terlibat pembunuhan Naek Gonggom Hutagalung.
Naek Gonggom merupakan pria yang merupakan kekasihnya. Kasus tersebut terjadi pada 27 April 2006.
Polisi menetapkan Lidya Pratiwi sebagai salah satu tersangka bersama ibunya, Vince Yusuf, Tony Yusuf (paman) dan Ade Sukardi (satpam, teman Tony). Berikut ini kronologi kasus pembunuhan Naek menurut penyidik Polres Jakarta Utara:
Pada 27 April 2006 sekitar pukul 11.00 WIB, tersangka Tony Yusuf merencakan pemerasan pada korban Naek Gonggom Hutagalung di rumah Vince Yusuf (ibu Lidya) di Jalan Kereta Kencana III Sektor XII, BSD, Tangerang. Pemerasan dilakukan karena Tony dikejar bunga pinjaman oleh seorang rentenir.
Dalam perencanaan itu, dibagi tugas. Lidya Pratiwi bertugas mencari dan menghubungi korban. Tersangka Vince mengatur perjalanan dan menyiapkan tempat.
Tony Yusuf mempersiapkan alat yang akan digunakan sebagai eksekutor dan tersangka Ade Sukardi sebagai tenaga bantuan sekaligus eksekutor. Pukul 15.00 WIB, Vince, Tony dan Lidya berangkat dari rumah dengan mengendarai Chevrolet Spark milik Lidya menuju Plasa Senayan. Dalam perjalanan itu, mereka menjemput tersangka Ade Sukardi.
Setiba di Plasa Senayan, Lidya turun untuk menghubungi Naek Gonggom Hutagalung. Sedangkan Vince, Tony dan Ade langsung menuju Ancol untuk memesan cottage di Putri Duyung.
Tony memesan cottage Tongkol 59 mengunakan identitas palsu atas nama Hasan bin Idris. Saat itu Tony dilayani petugas cottage bernama Muhammad Zubaidi.
Pada pukul 19.00 WIB, Vince, Tony dan Ade, masuk ke kamar yang telah dipesan. Namun tak lama kemudian Vince keluar, sedangkan Tony dan Ade tetap di dalam kamar untuk menunggu Naek datang bersama Lidya.
Pada saat Naek datang, korban langsung dipiting lehernya dari belakang dengan tangan kanan oleh Ade Sukardi. Sedangkan Tony Yusuf menodongkan pisau sangkur ke arah korban sambil berkata, "Jangan bergerak!"
Tony lalu menyuruh Naek berlutut. Lalu korban diikat ke belakang dengan tali nilon serta kabel TISS. Korban lalu diangkat ke atas tempat tidur. Dompet dan ATM korban diambil pelaku sambil menanyakan nomor PIN-nya.
Lidya pura-pura dibentak sambil ditarik keluar cottage. Tak lama kemudian Vince datang menjemput Lidya dengan taksi. Pada saat itu, Naek kelihatan curiga terhadap Lidya bahwa kejadian itu adalah rekayasa.