"Kemudian tidak bisa dihindari ketika range dakwah saya makin luas, termasuk negara-negara berbasis Arab, pada periode ini saya mulai mengenalkan diri sebagai Khadija, kalau mengenalkan Peggy abis itu orang susah menyebutnya. Akhirnya saya memperkenalkan diri Khadija lebih gampang," tuturnya.
Sampai akhirnya ketika dia ingin meluncurkan buku ketujuhnya, nama Khadija muncul di dalam kata pembuka. Selama ikut aktif dalam kegiatan sosial di negara-negara Arab, Peggy memang memperkenalkan dirinya sebagai Khadija.
Mengalami ketidaktenangan jiwa saat berada di puncak kesuksesan, Peggy Melati Sukma atau Khadija masuk dalam periode pernikahan. Sebulan kenal dengan Wisnu Tjandra, dia memutuskan untuk langsung menikah.
Siapa yang menyangka pernikahan yang terjadi pada tahun 2007 justru berakhir di perceraian pada tanggal 14 November 2011. Kala itu Peggy menikah dengan Wisnu Tjandra yang merupakan Direktur Bank Arta Graha.
"Padahal saya sudah dalam masa ketidaktenangan jiwa dan kodarullah masuklah periode menikah, kenalnya hanya satu bulan dan kemudian saya menikah. Kodarullah juga ini menjadi gong sebetulnya dari proses hijrah," cerita Khadija.
Tidak hanya masalah perceraian, tahun itu dirinya merasa kehidupannya kacau. Oleh sejak itu dirinya semakin mencari dan menggugat Tuhan.
"Kemudian saya bilang sama Tuhan 'ya Allah kenapa ya hidup saya begini?' pada saat saya merasa feel of Allah teringat kembali pada Allah saat itu nggak langsung, ada juga rasa kok Allah gini sih sama saya katanya Allah Maha Kasih dan Sayang, kok saya nggak pernah tenang, pernikahan saya gagal, terus perusahaan saya goncang, bersamaan dengan itu saya sakit. Ditemukan saya menderita suatu penyakit yang nggak ada obatnya," ungkapnya.
(pus/nu2)