Arya yang ditemui di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, sempat menahan tangis. Ia tampak tersentuh ketika ditanya perihal anak satu-satunya yang tak tahu soal perceraian dirinya dengan Karen.
"Pengorbanan, air mata, sedih kalau saya mau bicara kesedihan anak saya. Bagaimana saya harus menjelaskan ke dia," ujar Arya kepada awak media, saat ditemui di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Selasa (17/12/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meski sangat marah dengan perilaku sang istri, Arya tak pernah mengajarkan anaknya untuk membenci Karen. Ia selalu memperbolehkan anaknya berdoa untuk kebaikan ibunya.
"Itu yang berat, tapi pelan-pelan karena saya tidak pernah mengajarkan anak saya untuk benci sama ibunya, dan saya terus berperan sebagai bapak dan ibu," jelasnya.
"Ya saya bisa mengatakan bahwa dari reaksi anak saya, saya berhasil untuk bisa membuat anak pelan-pelan bisa mengerti," sambungnya.
Arya mengaku tak akan melarang anaknya jika ingin bertemu dengan Karen.
"Ya kalau misalnya dia mau ngomong sama mamanya saya nggak bakal larang. Saya nggak pernah larang. Dia mau berdoa sama mamanya saya nggak pernah larang. Gimanapun itu ibunya," lanjut Arya.
Arya juga menyelipkan pesan untuk Karen agar tak melakukan hal yang bisa merugikan lagi. Karen diminta untuk menjalankan proses hukum yang ada secara kooperatif.
"Tujuan saya kalau Karen mau kooperatif ya kooperatif aja. Tapi jangan banyak strategi-strategi aneh-aneh. Ikutin aja di pengadilan sampai selesai," tukasnya.
(pig/pus)