Jakarta -
Roy Kiyoshi jadi buah bibir. Sang paranormal ini disebut memfitnah Geprek Bensu, restoran milik Ruben Onsu, telah memakai pesugihan untuk penglaris. Kejadian berawal dari channel YouTube Robby Purba.
Ruben tak terima usaha rumah makannya disebut pakai penglaris sampai memakan korban. Di dalam akun YouTube 'Hikmah Kehidupan', Ruben merasa difitnah sampai akhirnya ia mengutus Jordi Onsu dan lawyer ke Polda Metro Jaya hari ini.
Video berjudul 'Mengejutkan! Roy Kiyoshi Sebut Ruben Onsu Pake Pesu Gihan? Sudah Makan Korban!!' itu membuat Ruben naik pitam.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ya dengan nama saya begitu. Jadi yang saya marah di situ, saya anggap dia berbicara yang kurang pantas tentang hal yang kurang logis. Ini kan ada beberapa ribu orang yang bekerja dengan saya, ini kok ada kata-katanya yang 'memakan korban' korban yang mana? Saya mau tanya itu, korban yang mana yang dimaksud," kata Ruben Onsu usai Brownis Trans TV, Mampang Jakarta Selatan, Senin (11/12/2019).
Ruben pun mantap membawa masalah ini ranah hukum. Ia merasa hal ini perlu ditindaklanjuti lebih serius. Bukan cuma perkara inisial R disebut Roy Kiyoshi yang kemudian makin dipelintir channel YouTube tersebut.
"Jadi saya menggunakan hak suara saya ya saya meminta laporan ke polisian kepada orang-orang yang punya konten digital itu. Jadi, bukan ngerasa huruf R, tapi si RK itu ketika dia meramal dia sebutkan inisial huruf R. Orang ini langsung menyudutkan, saya dibilang ngerasa. Bukan ngerasa. Hati-hati ya, apalagi sekarang zaman digital lebih banyak lagi, lebih banyak ditonton, dan mudah sekali," lanjutnya.
Ruben juga merasa kasihan dengan ribuan karyawan yang turut difitnah karena tempat usahanya kerap diterpa berita miring. Termasuk beberapa musibah di tahun ini atas beberapa gerainya juga bikin sedih.
"Kasian loh sama ribuan orang yang bekerja dengan saya, terus dibilang kerja sama saya nelan korban. Terus kalian nggak pernah berpikir ruko saya kebakaran berapa kerugian yang harus saya bayar. Ya tempat saya kesurupan, yang diwawancara segala orang yang di tempat tapi bukan saya. Gue juga nggak mau ada musibah," imbuhnya.
Suami Sarwendah itu menyatakan bahwa masalah ini besar karena orang yang tak bertanggung jawab. Pembuat video dan pemilik akun ini sungguh membuat Ruben murka dan down secara mental.
Roy Kiyoshi pun memberikan klarifikasi di kediamannya di kawasan Cengkareng, Jakarta Barat, Senin (11/11/2019). Ia membantah menyebut Geprek Bensu pakai pesugihan.
"Jadi sebenarnya aku pengin ngelurusin. Belakang ini ada berita hoax tentang aku menyatakan aku yang bilang rumah makan Ruben ada pesugihan," tegas Roy.
Dalam kasus kali ini, Roy juga menambahkan hubungannya dengan Ruben sejak dulu terjalin baik-baik saja.
"Aku dan Ruben itu seperti kakak beradik. Kokoh dan dede kalau panggilannya. Nggak ada sama sekali aku menyatakan dalam video seperti itu," jelasnya lagi.
Dalam kasus ini, Roy juga meminta untuk masyarakat dapat menyaring informasi-informasi yang hendak dikonsumsi.
"Aku pengin banget masyarakat memfilter (informasi). Ini gara-gara akun abal-abal itu yang membuat adu domba, makanya aku mau ngelurusin hal itu yang membuat hubungan kita jadi nggak enak," tutur Roy.
Sementara itu, Robby Purba tahu betul bahwa pesugihan yang dimaksud itu sama sekali bukan Ruben dan menyenggol bisnis Geprek Bensu.
"Tadi aku sudah ngomong sama koh Ruben. Jadi memang ini ada orang yang memanfaatkan sih ya. Memnafaatkan dan mengedit video aku, sama Epin di Youtube aku. Jadi intinya sih memang di situ tidak pernah kami menyebutkan nama artis, cuma inisial nama restoran saja," kata Robby Purba usai Brownis Trans TV, Mampang Jakarta Selatan, Senin (11/11/2019).
"Dan inisial nama restoran tersebut pun aku pasti setelah syuting selesai, aku konfirmasi ke dedek Roy dan Epin, bahwa tidak ada sama sekali, demi Tuhan, tidak ada sama sekali menyangkut dengan usaha koh Ruben dan keluarga," jelasnya lagi.
Dari YouTubenya, Robby Purba mengaku jadi korban kesekian dari channel Hikmah Kehidupan. Sebelumnya sudah banyak akun Hikmah Kehidupan yang memelintir judul dan video menjadi jauh dari fakta.
"Jadi aku berharap ini akan ada tindakan tegas, karena aku tahu nggak satu dua orang karyawan dari kokoh dan cici Sarwendah ini. Banyak sekali yang jadi korban," tuturnya.
Halaman Selanjutnya
Halaman