Kepada Awkarin yang mewawancarainya, salah satu saksi mengaku bahwa hari saat dia dan teman-temannya berkumpul adalah untuk acara masak-masak.
"Pas di rumah LL itu kami dibilang sebagai penganiayaan berencana. Padahal, di rumah LL itu saya tidak kalau mereka akan berkelahi, karena saya sendiri pun tak kenal A (Audrey)," kata B.
"Kami kumpul untuk masak-masak," lanjutnya.
Saat berkumpul itu, lalu datanglah tiga orang yang teman mereka yang kini telah ditetapkan sebagai tersangka. Si teman tersebut mengatakan bahwa Audrey ingin bertemu siang hari.
"Sebenarnya itu (harusnya) kejadiannya itu malam hari, tapi Audrey nggak bisa, jadi minta ganti siang. Lalu, mau nggak mau yang 12 orang di rumah Lala jadi ikutan," sahut S.
Ketiga saksi kasus Audrey itu juga kompak membantah telah melakukan pengeroyokan seperti yang dituduhkan selama ini.
Menurut S, kejadian itu hanyalah perkelahian karena adanya masalah antara satu orang dan satu orang
"Yang jelas tidak ada pengeroyokan," kata S.
Kasus Audrey sempat viral dan menjadi perhatian banyak orang. Banyak cerita di media sosial yang bikin heboh namun kemudian dibantah.
Polisi telah memeriksa sejumlah saksi terkait kasus ini termasuk 12 siswi SMA yang diduga terlibat dalam kasus ini. Tiga orang di antaranya telah ditetapkan sebagai tersangka. (ken/ken)