"Prihatin lah, ini gara-gara sosmed akhirnya berujung kayak gini. Menurut gue miris banget, tapi kenapa bisa kayak gini, baik buruknya sifat anak berarti cerminan orang tuanya. Orang tuanya tidak bisa mendidik anaknya dengan benar, sosmednya sudah kebablasan," sahut Uya Kuya saat ditemui di Gedung Trans TV, Tendean, Jakarta Selatan, Rabu (10/4/2019).
Kejadian seperti ini sudah diduga akan terjadi oleh Uya. Bagi presenter program 'Pagi-Pagi Pasti Happy' ini, cacian yang sering ia lihat di media sosial oleh anak-anak remaja saat ini akan berdampak buruk seperti pada kasus kali ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam kasus ini, Uya sangat mengharapkan tersangka dapat dihukum seberat-beratnya melalui proses hukum yang berlaku.
"Seberat-beratnya lah. Sekarang kita undang-undangnya kan banyak. Tapi kita jangan melihat bahwa ini pelakunya masih banyak anak-anak. Kita harus lihat dari sisi korban. Secara psikologis korban menderita. Berdamai dalam arti memaafkan boleh, tapi proses hukum harus tetap berlanjut," tutup Uya.
Video: KPAI Pertanyakan Rasa Empati Pelaku Kekerasan di Pontianak