"Saya jadi kayak orang pincang sebelah gitu. Soalnya saya kalau curhat sama papi saya. Saya nggak pernah curhat sama mami saya. Karena mami tuh kalo diajak curhat, kasihan hatinya kagetan," ujarnya dalam sambungan telepon.
Uut menganggap ayahnya tempat curhat terbaik. Keputusannya menikah dengan seorang polisi juga berdasarkan persetujuan ayahnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Uut Permatasari pun masih ingat pesan yang diberikan ayahnya. Pesan itu begitu melekat dalam otaknya.
"Saya disuruh sabar. Saya pernah ada suatu ketika, curhat masalah suami. Papiku bilang, 'jangan ya nak, papi doain yang doain langgeng sampai akhir hayat, suamimu orang baik, suamimu orang beriman'. Dia mengajarkan orang nggak perlu tahu yang penting sudah bersyukur yang Allah berikan. Itu masih saya ingat sampai sekarang," katanya.
(mau/nu2)