Tangisan Mirah juga terlihat saat dia menghadiri acara Pagi-pagi Pasti Happy Trans TV, Kamis (27/9/2018). Mirah masih terpukul atas kepergian Haringga yang tewas oleh oknum suporter Maung Bandung.
Namun Mirah mengaku sudah tak bisa berbuat apa-apa lagi. Dia hanya berharap, polisi bisa bertindak sesuai aturan hukum yang berlaku.
"Ditangkapin semua pelakunya, dihukum seberat-beratnya," kata Mirah.
"Tetap saja saya yang urus, saya yang gendong-gendong. Saya sayang sama anak saya, tapi lihat dia diperlakukan kayak binatang, diperlakukannya sudah kelewatan," Mirah masih terus terisak.
Mirah mengaku semakin marah saat tahu pengeroyok anaknya adalah penonton yang datang tanpa tiket. Hal itu dikonfirmasi oleh Kasatreskrim Polrestabes Bandung AKBP M Yoris Maulana dikonfirmasi, Kamis (27/9).
"Ya mereka tak memiliki tiket pertandingan kemarin," ujar Kasatreskrim Polrestabes Bandung AKBP M Yoris Maulana dikonfirmasi, Kamis (27/9).
Saat ini, sudah delapan orang ditetapka sebagai tersangka yakni Goni Abdulrahman (20), Aditya Anggara (19), Dadang Supriatna (19), Budiman (41), Cepi (20), Joko Susilo (32), SM (17) dan DFA (16).
Pengakuan para tersangka bermacam-macam. Bahkan salah satunya, Aditya Anggara, mengaku awalnya justru ingin melerai pengeroyokan itu.
Tapi dari semuanya, kebanyakan memang merasa tak bersalah usai menghajar Haringga di Stadion GBLA Bandung pada Minggu (23/9) lalu. Bahkan Cepi dan DFA mengaku santai saja ngopi-ngopi bareng teman-teman usai ikut menghajar Haringga. (kmb/nu2)