.webp)
Permintaan itu guna mempercepat proses penyelesaian. Martin Pratiwi pun angkat bicara dengan didampingi kuasa hukumnya.
"Supaya proses cepat diselesaikan," ucap kuasa hukum Martin Pratiwi, Teddy Hartanto memberi pesan pada Erick Bana Iskandar, saat ditemui di kawasan Kemang, Jakarta Selatan, Jumat (14/9/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kasus itu bermula saat Erick Bana Iskandar memulai bisnis kosmetik yang juga memakai nama adiknya, Jessica Iskandar pada 24 November 2016. Erick dan Jessica sebagai pihak kedua selaku brand ambassador dan pemilik merek Lip Cream Mate 'Jedar'.
Sedangkan Martin Pratiwi menjadi pihak pertama yang memegang modal atau pemilik produk. Tapi di tengah perjalanan setelah putus kontrak pada tahun 2017, Erick Bana Iskandar tiba-tiba saja datang ke tempat produksi untuk mengambil barang sisa tanpa sepengetahuan Martin Pratiwi.
Baca Juga: Jessica Iskandar Jadi Saksi Kasus Penggelapan Sang Kakak
Sisa produk itu kemudian dijual oleh Erick Bana. Tapi, keuntungan tidak masuk ke dalam rekening bersama.
"(Diambil) pengen dijual offline (barangnya) tapi ternyata dijual online dan disebar ke distributor. Dan tidak masuk rekening bersama," kata Martin Pratiwi.
Sebelumnya, Erick Bana Iskandar sudah dilaporkan ke polisi oleh Martin Pratiwi. Atas laporan tersebut, Erick Bana Iskandar dijerat dengan pasal 372 dan 378 KUHP dengan dugaan penipuan dan penggelapan.
Lantas keduanya sempat berdamai di kantor polisi hingga membuat surat perjanjian pada bulan Mei 2018. Dalam surat perjanjian itu, Erick Bana Iskandar akan segera membayar utang tersebut. Namun hingga saat ini, uang yang berjumlah Rp 464 Juta itu belum juga dibayarnya.
"Erick mau balikin modal Rp 381.911.417 dan keuntungan Rp 25.128.000 dan ditambah hasil keuntungan bulan Maret dan bulan April," pungkas Martin Pratiwi.
Tonton juga 'Beradegan Ciuman, Richard Kyle Minta Izin Jessica Iskandar':
(hnh/pus)
