"Kemarin aku baru tes DNA bukan tentang anak ya, DNA tentang kulit, itu udah lama banget ya, setelah pas puasa kemarin aku sempet tes DNA dari air liur itu untuk melihat apa yang terjadi dalam kulit aku, maksudnya kulit aku sebenernya tipenya seperti apa, kekurangannya apa, misalnya kaya kelembapannya tuh gimana, terus pigmentasi seperti apa," kata Ussy di Media Gathering Youth & Beauty Clinic, Lurik Cafe, Kemang Village Jakarta Selatan, Senin (10/9/2018).
Mengenai hasilnya untung Ussy tak banyak masalah. Tapi hanya masalah keriput sehingga ia harus lebih hati hati dengan merawat dan menjaga diri.
"Dari kelembapannya aman, keriput kriput nya nya normal, Iya tadi kata dokter bermasalah di aku itu pigmentasinya aja, jadi pas aku inget inget pas remaja gitu gampang banget merah merah kena matahari, kalau dari segi kekenyalannya aku normal, tidak terlalu cepet tua istilahnya. Jadi dari hasilnya aku harus pake sunblock, dan aku paling males pake sunblock kalau nggak lagi ke pantai, gara gara ini makanya harus. Cuman gara gara tes DNA ini jadi makin tahu, harus pake sunblock dan ini bisa dilakukan dg anak 17 tahun. Jadi anak aku kan perempuan semua, jadi kakak agak cenderung lebih cepet tua. Penanggulangannnya gimana, tapi pas dibaca emang bener sih pigmen aku emang gampang merah merah, terus dipanggilnya kaya orang bule padahal kan nggak ada keturunan orang bule karena gampang totol totol gitu, tapi sekarang karena aku juga perawatan kan jadi makin lama Makin bekerja " beber Ussy.
Sementara itu Ussy juga tak takut dalam menjalani tes DNA hal itu karena hanya mengambil sampel air liur yang dibawa ke Korea kemudian menunggu hasil selama sebulan.
"Enggak (takut) cuma dokter bilang katanya punya mesin baru tes DNA, aku pikir tes DNA itu anak tapi ternyata buat kulit. Dan itu lama banget dikirim ke Korea satu bulan dan hasilnya di sini," imbuh Ussy yang didampingi sang dokter, Gaby Syerly.
(kmb/kmb)