Unggahan tersebut kemudian dihapus oleh Giring. Di dalamnya ia mengungkapkan kritikan mengenai sepak terjang dan kinerja Gubernur DKI Jakarta saat ini, Anies Baswedan.
Ia mengungkapkan, dirinya tak rela apabila Anies Baswedan maju ke dalam bursa pemilihan presiden dan wakil presiden. Sebab Giring menilai, sang gubernur tak mampu mengurus persoalan sungai dan halte.
Yang dimaksud Giring adalah Kali Sentiong atau yang dikenal sebagai Kali Item di depan Wisma Altlet Kemayoran yang ditutup dengan kain jelang Asian Games. Sedangkan yang dimaksud halte adalah adanya rumput di sepanjang trotoar Jalan Jenderal Sudirman yang menyulitkan warga untuk menunggu bus di halte.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebelum berkarier di kancah politik, Giring lebih dulu dikenal sebagai musisi. Ia merupakan vokalis dari Nidji, band yang cukup produktif di dunia musik.
Selama berkarier dengan Nidji, Giring telah menelurkan sejumlah album. Di antaranya adalah 'Breakthru' (2005), 'Top Up' (2007), 'Liberty Victory' (2012), dan 'Love Fake & Friendship' (2017).
![]() |
Tak hanya itu, Nidji juga sempat mengisi soundtrack dari film '5 CM' dan 'Tenggelamnya Kapal Van Der Wick'.
Sayangnya karier bermusiknya yang gemilang tersebut harus ia tinggalkan demi mengejar keinginannya untuk menduduki kursi wakil rakyat di DPR pada Pemilihan Umum yang akan berlangsung di 2019.
Dengan mundurnya Giring sementara dari dunia musik, Nidji pun memutuskan hiatus. Mereka menyebutnya, Nidji tengah 'tertidur'.
Para personel lainnya yang masih tetap memilih untuk berada di dunia musik pun membentuk band benama NEV + yang merupakan kepanjangan dari Nidji Electronic Version.
Akan seperti apa sepak terjang giring di kancah politik nantinya? Mari kita nantikan! (srs/wes)