"Kalau sekarang lebih kontrol. Banyakin minum dulu, jadi makan tuh pelan-pelan nggak semua ku hajar. Kalau kayak kolak satu, kasih jeda berapa menit baru makan. Nggak terlalu banyak makanan manis-manis. Jadi udah punya makanan pembuka langsung makan," cerita Dinda Kirana kepada detikHOT di Gedung Trans TV, Jalan Kapten Tendean, Jakarta Selatan.
Dinda cukup tertolong karena untuk sahur masih 'nebeng' dengan orangtuanya. Dia pun selalu berusaha untuk makan di rumah saat berbuka bukan di mall atau restoran.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sahur untungnya sama keluarga di rumah. Aku masih tinggal sama mama papa. Ngabuburit belum sempat hari ketiga puasa," ungkapnya tertawa.
"Cuma sebisa mungkin emang paling emang makan di rumah bukan di mall. Di mall kekeluargaan nggak begitu kerasa. Pasti mall penuh banget. Jadi nggak karuan suasananya. Jadi mendingan makan di rumah sama keluarga," sambung Dinda.
Baru beberapa hari puasa dirinya sangat ingin makan candil dan biji salak. Candil dirasa Dinda bisa sangat membuatnya tergiur untuk berbuka.
Saksikan video 20Detik untuk mengetahui kisah Dinda Kirana seputar puasa Ramadan di sini:
(vep/wes)