Hal tersebut dikemukakan, Sabar Prihatin, tetangga sekaligus teman dekat Gogon. Bahkan, sudah seperti anaknya sendiri.
![]() |
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sabar mengatakan, almarhum ayahnya, Bambang merupakan teman dekat Gogon. Dahulu pernah sering menyanyi bareng di grup orkes keroncong Tak Kusangka.
Beberapa hari lalu saat Gogon pulang, Sabar juga ditelpon untuk datang ke rumahnya. Mereka pun ngobrol bareng dan bercanda-canda.
Menurut Sabar, saat itu Gogon mengatakan kepadanya jika lupa belum nyekar (ziarah) ke makam almarhum Bambang (ayah Sabar). Kalau ke makam kedua orangtua Gogon sendiri sudah.
"Aku lali rung nyekar nyang makame bapakmu (aku lupa belum nyekar ke makam bapakmu)," ucap Sabar menirukan perkataan Gogon kepadanya beberapa hari lalu.
Sebelum berangkat ke Lampung pada Minggu (13/5/2018), lanjut Sabar, Gogon juga mengeluh sudah lelah dan capek. Selain itu juga sering sesak napas.
"Aku jane wis kesel ki, wis tuo kesel. Ngopo-ngopo sitik menggeh-menggeh," kata Sabar menirukan keluh Gogon.
Kemudian, Gogon juga mengatakan sudah siap dipanggil Tuhan kapanpun.
"Dipundut saiki siap, sesok siap (dipanggil Tuhan sekarang siap, besok siap). Sepertinya sudah terasa," imbuhnya.
Gogon menghembuskan napasnya yang terakhir di rumah sakit di Lampung, usai pentas di sana. Gogon meninggal dunia di usia 58 tahun. Dia meninggalkan seorang istri, dua orang anak dan empat cucu.
Jenazah Gogon akan dimakamkan di pemakaman umum Bukur Ireng, Desa Bendan, Kecamatan Banyudono, Boyolali, Rabu (16/5/2018).
Saksikan video 20Detik untuk mengetahui firasat apa yang dimiliki Gogon sebelum meninggal di sini:
(wes/wes)