Salah satu dari isi surat tersebut berisi ancaman pemerkosaan terhadap anaknya. Hal itu pun membuat Jonathan dan istrinya parno.
"Belum tahu sih (motif). Cuma ketahuan dia maju memperkosa anak, itu aku jadi kesal banget. Pengennya sih kalau misalnya dia nonton (berita Jonathan melaporkan peneror), dengar, hati-hati aja sih aku udah laporkan ke pihak berwajib, polisi. Jadi mudah-mudahan cepat ketangkap," ujar Jonathan saat ditemui di SPKT Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Kamis (26/4).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ini mungkin orang psycho. Makanya tadi kami lapor polisi dan polisi juga bantuin banget. Mereka membenarkan kalau ini ancaman," tukas Jonathan.
"Ini ada salah satu bahasa yang kotor nih. Bisa diperkosa anaknya, sebunting bisa menyembul. Joni Senopati dapat sedini mungkin itu satu kali memperkosa dia dapat duit," lanjut Jonathan.
Pria yang merupakan peneror tersebut berpakaian rapi dengan baju putih dan topi putih. Sesuai dengan bukti CCTV Jonathan, peneror itu menyelipkan kertas-kertas tersebut di pagar gerbang rumah Jonathan sekitar pukul 06.25 WIB pada hari Senin (23/4).
(vep/dal)