Sunan Kalijaga yang merupakan pengacara Tessa Kaunang, mengatakan mediasi hari ini berjalan jauh lebih baik. Sandy dan Tessa Kaunang berusaha menahan ego mereka masing-masing.
"Tadi juga mbak Tessa sebagai tergugat dan Sandy sebagai penggugat sudah menyampaikan keinginan dari masing-masing pihak dengan baik dan tepat, tidak ada yang merasa dirugikan pada saat nanti bertemu dengan anak-anak. Kita ke depan mau mengatur jadwal anak-anak yang sudah berjalan tahunan seperti apa, mas Sandy akan nanti menyesuaikan jadwal anak-anak tanpa dibatasi harinya kecuali hari Minggu karena hari itu Tessa ibadah," jelas Sunan Kalijaga usai persidangan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Ampera, Kamis (1/3/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mendengar ucapan Tessa, Sandy yang berdiri di samping Sunan Kalijaga spontan menoleh. Seolah tak mau diam, Sandy Tumiwa menceritakan bagaimana masa kecilnya menjadi rebutan antara ibu dan bapaknya. Sandy Tumiwa mengatakan tak ingin anak-anaknya mengalami hal yang sama dengannya.
"Cuma ingin mengingatkan dan menasehati sama Tessa. Tapi nggak apa-apa saya harus menerima itu semua, saya dihina netizen, saya syukurin, saya cuma pengen anak ada bapak ada ibunya, terlepas siapa yang salah siapa yang benar. Itu aja," ucap Sandy Tumiwa.
"Wanita itu akan kasih kasih sayang buat anaknya, laki-laki akan memberikan right or wrong-nya. Nggak bisa tugas wanita doang melengkapi tugas laki-laki kepada anaknya, itu butuh kerjasama saling melengkapi walaupun kita sudah saling berpisah," tambahnya.
Belum selesai soal perebutan hak asuh anak, kepercayaan juga menjadi yang disorot. Sandy Tumiwa dan Tessa Kaunang kini memang sudah beda kepercayaan, kondisi ini juga yang dahulu pernah dialami Sandy Tumiwa saat masih kecil.
"Wah sangat, papa saya seorang pendeta, beliau membebaskan saya memilih keyakinan saya, dasar dari orangtua saya, saya terapkan ke anak saya. Seperti itu, bagaimana mencontohkan yang baik kepada anak supaya bisa dilakukan lagi kepada anaknya," tutur Sandy.
"Ya namanya beraturan itu, anak-anak dibiarkan untuk menganut kepercayaan yang sesuai yang tertera denga akta lahir, dan mereka diizinkan memilih pada saat dewasa, sepengetahuan saya, pada saat saya mengenal Sandy, dia pernah bercerita pada masa kecil dia tidak pernah diajarkan sedikitpun masalah kepercayaan bapaknya sampai dia memilih sendiri kepercayaan bapaknya sampai saat dewasa," timpal bintang sinetron 'Jodoh Wasiat Bapak' itu.
Tessa Kaunang pun berharap soal kepercayaan tidak terlalu dibesar-besarkan. Ada waktunya saat anak-anak dewasa mereka bisa memilih sendiri.
"Makanya saya berharap, bapaknya tunggu waktu yang tepat sampai anak-anak dewasa. Jadi bisa sama-sama fair ya tidak ada keterpaksaan juga. Karena itu masalah sensitif banget," pungkas Tessa Kaunang.
(pus/mau)