Sidang kali ini dihadiri oleh beberapa saksi salah satunya, Nadine Chandrawinata dan Dedi Setiadi sebagai pemain film dan sutradara film 'Azrax Melawan Sindikat Perdagangan Wanita'.
Dedi, sutradara film tersebut, mengaku tidak mengingat apakah pistol tersebut pernah dilihat. Namun diakuinya, ada adegan tembak-menembak.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dedi telah mengenal Gatot sejak tahun 1987 dan hanya sebatas rekan kerja. Ia pun tak mengetahui soal senjata api yang dimiliki Gatot.
"Saya sutradara. Saya nggak pernah tahu barang dari mana. Tapi adegan ada tembak-tembakan," ungkapnya lagi.
Dedi menambahkan, dirinya menyediakan pistol asli dan bohongan saat syuting film 'Azrax'. Untuk senjata yang asli, lanjutnya, semua dipegang polisi.
"Dipegang bagian sama properti yang bohongan (pistol tidak asli). Kalau beneran sama polisi. Emang prosedurnya begitu," tuturnya.
Majelis hakim pun kembali menegaskan apakah terdapat senjata lainnya dalam proses syuting tersebut. Sang sutradara film memberi jawabannya.
"Bambu tuh ada. Tidak digunakan oleh beliau (Aa Gatot), tapi pemain lain," tukasnya.
[Gambas:Video 20detik]
(mau/nu2)