Selama di Penjara, Anggita Sari Merasa Tersiksa

Selama di Penjara, Anggita Sari Merasa Tersiksa

Mauludi Rismoyo - detikHot
Rabu, 25 Okt 2017 16:00 WIB
Foto: Anggita Sari (Ismail/detikHOT)
Jakarta - Anggita Sari bercerita soal Rutan Pondok Bambu, tempat ia ditahan. Diakuinya, dirinya sangat jengkel terhadap tahanan tersebut.

Model sensasional itu mendekam selama delapan bulan di Rutan Pondok Bambu. Sebelumnya ia direhabilitasi di Rumah Sakit Ketergantungan Obat (RSKO), Cibubur, Jakarta Timur, selama tiga bulan.

Saat berada di Rutan Pondok Bambu, Anggita Sari merasa peraturan yang ada tak masuk akal. Ia sendiri ditaruh di dalam sel yang berjumlah 25 orang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Banyak peraturan rutan yang menurut gue nggak masuk di akal. Ngerokok saja masuk selti, padahal rutan atau lapas perempuan lain nggak begitu. Gue ditaruh di kamar yang 25 orang, sedangkan ada kamar khusus buat 2 orang, tapi tahanan narkoba nggak boleh di kamar khusus," beber Anggita kepada detikHOT, Rabu (25/10/2017).


Selain itu, Anggita Sari juga kesal lantaran tak bisa memegang handphone. Hal itu pun membuatnya mati kutu selama berada di Rutan Pondok Bambu.

"Airnya juga nggak layak. Parah deh. Yang paling bikin gue ngebatin adalah nggak boleh pegang handphone, sementara wartel di Pondok Bambu tuh wartelnya dikit," ungkap Anggita.

"Di sana ada makanan gratis, disebutnya nasi cadong, tapi gue nggak pernah makan itu. Gue order menu-menu yang lebih layak dan dianterin catering. Pondok Bambu mati kutu say," lanjut mantan kekasih gembong narkoba Freddy Budiman tersebut.

Saat di rumah tahanan itu, Anggita juga mengaku pernah bertemu dengan Angelina Sondakh. Kini, ia sudah bebas dari jeratan kasus narkoba yang menimpanya. Ia berniat untuk berhenti total menggunakan barang tersebut.

(mau/kmb)

Hide Ads