Di antara personel lainnya, Dany mengaku dia lah yang paling parah. Mendapat berbagai kemudahan, Dany terus terperosok ke lembah hitam.
"Semuanya itu jadi rutinitas yang menjebak. Jadi kita tidak merasa, itu sebuah jebakan manis. Di Java Jive semua juga mengalami tapi aku yang paling parah. Orang lain sekadar nyoba, saya larut," aku Dany dalam ceritanya di Hijrah Selebriti kepada detikHOT beberapa waktu lalu di Kemang, Jakarta Selatan.
Baca juga: Star Syndrome Bawa Dany 'Java Jive' ke Dunia Hedonis dan Narkoba
Sebagai vokalis dan frontman, Dany dituntut untuk bisa selalu membawa suasana. Akibat mengonsumsi zat adiktif itu, Dany tidak semerta-merta hilang kreativitas dan percaya diri, justru sebaliknya.
Meaki begitu, Dany mulai kehilangan waktu. Dirinya jadi tidak disiplin waktu dan tentu itu sangat merugikan. Setahun kemudian, tahun 2000 Dany 'Java Jive' bercerai dengan sang istri yang menambah panjang daftar kesedihan Dany.
"Kehilangan orangtua, kehilangan kakak, masih kurang tuh, pisah sama anak, kariernya bercucuran, teman-teman menjauh," cerita Dany.
"Pada saat itu, kalau misalnya anak panah, anak panah itu seperti menjurus ke saya semua. Tapi, pada saat itu juga sayanya menjalaninya santai aja gitu," imbuhnya.
Dari situlah satu persatu Dany menuai apa yang selama ini ia tanam karena star syndrome. Kenikmatan dunia membuat Danny sang vokalis, tidak sadar dengan ujian yang menantinya.
"Tapi, sudahlah itu semua juga ujian. Ujian disaat saya sedang top seperti itu. Itu semua ujian, fasilitas segala macam gaya hidup hedonis itu," tutur Dany. (pus/ken)