Pangeran Harry Ternyata Pernah Depresi Berat karena Kehilangan Ibunya

Pangeran Harry Ternyata Pernah Depresi Berat karena Kehilangan Ibunya

Delia Arnindita Larasati - detikHot
Senin, 17 Apr 2017 14:48 WIB
Foto: ist
Jakarta - Pangeran Harry belum lama ini buka suara terkait keadaan emosi pasca meninggalnya sang ibunda, Putri Diana. Sempat mengalami depresi, adik Pangeran William itu beberapa kali menjalani terapi.

Hal tersebut diungkapkan langsung oleh Harry saat diwawancara oleh The Telegraph belum lama ini. Pangeran berusia 32 tahun itu mengaku memendam segala kesedihannya pasca sang ibunda meninggal dunia selama 20 tahun belakangan.

"Aku menghabiskan sebagian besar waktuku untuk bilang, 'Aku tidak apa-apa.' Jadi sekarang aku baik-baik saja. Agak sedikit gugup, dadaku sedikit sesak, tapi selain itu aku baik-baik saja," ujar Harry soal perjuangannya melawan masalah kesehatan mental.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kehilangan ibuku di usia 12 tahun, kemudian memendam seluruh emosiku selama 20 tahun belakangan memberikan efek yang cukup serius. Tak hanya dalam kehidupan personalku, tapi juga pekerjaan," lanjutnya.

Selama ini, Harry hanya bisa memaksa diri agar tak memikirkan soal Diana dan bersedih karenanya. Ia pun menyadari berlarut-larut dalam kesedihan tak akan bisa membuat sang ibunda kembali hidup.

Namun Harry sempat jatuh dalam lubang depresi selama dua tahun. Dan kala itu, ia memutuskan untuk menjalani terapi di usia 28 tahun dengan dukungan dari William, dan menyalurkan emosinya lewat olahraga tinju.

"Aku pergi menemui terapis beberapa kali. Tapi rasanya luar biasa. Aku juga menyalurkan energiku lewat tinju. Hal tersebut sangat menolongku karena kadang aku merasa ingin memukul seseorang," ungkapnya jujur.

Namun kini, Harry memastikan dirinya sudah jauh lebih baik. "Sekarang aku bisa melakukan pekerjaanku dengan benar. Begitu juga dengan hidupku secara personal," tutup Harry. (dal/ken)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads