"Kita commit akan perjuangkan anak itu sampai dapat. Kami akan perjuangkan hak asuh itu sesuai dengan keputusan pengadilan," ungkap kuasa hukum yang kala itu menemani Five Vi, Henry, ketika ditemui di Bellezza Tower, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Kamis (13/4).
Dalam kesempatan tersebut, Five Vi pun juga menceritakan awal dari perpisahannya dengan Bilqis. Ia mengklaim sejak sebelum bercerai sudah mulai dipisahkan dari sang buah hati.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saat itu kami ada rapat keluarga karena saya ingin pisah atau cerai. Saya alami KDRT, penganiayaan fisik, psikologis, seksual dan ekonomi. Karena sudah didengar orangtua, saya didukung orangtua cerai," tambahnya.
Saat dipisahkan secara paksa dengan Bilqis, Five Vi pun hanya bisa menangis. Namun setelah mendapatkan dukungan dari keluarga suami, ia pun langsung lapor ke polisi.
"Saya cuma bisa nangis. Ibu saya menangis bilang ini diculik. Tapi keluarga mantan suami mendukung. Saya lapor ke polisi nggak bisa karena diambil suami sendiri," pungkasnya.
Hingga kini, Five Vi masih kesulitan untuk bertemu dengan Bilqis. Bahkan saat bertemu, ia tak diizinkan untuk membawa sang putri keluar dari rumah. (vep/dal)











































