Psikolog: Pahami Dulu Apa yang Disebut KDRT

Jakarta - Saat tertimpa masalah rumah tangga, tak jarang ada artis yang merasa mendapat KDRT. Tapi, ternyata tidak sembarangan sebuah kasus disebut KDRT.

"Kita harus tahu dulu KDRT itu yang mana. Selama ini kita pikir kekerasan dalam rumah tangga adalah kekerasan secara fisik. Padahal ada beberapa hal dalam kekerasan rumah tangga, ada kekerasan secara emosional, psikis, dimana pasangannya mengancam, menakut-nakuti, merendahkan harga diri pasangannya. Itu sudah kekerasan," tutur psikolog anak, remaja dan keluarga Roslina Verauli kepada detikHOT di Gedung Trans TV, Jalan Kapten Tendean, Jakarta Selatan.

Menurut Verauli, ada juga kekerasan finansial yang bisa terjadi. Apa itu? Yakni, ketika salah satu dari pasangan 'menyiksa' kondisi keuangan pasangannya.

Lantas, apa yang terjadi sebenarnya, kok bisa terjadi kekerasan tersebut?

"Yang harus kita pahami, sejak kapan munculnya, dari awal hubungan, atau sejak menikah, atau sejak hadirnya anak pertama, atau baru saja muncul karena ada kasus-kasus," jawab psikolog yang sering mengisi acara 'Cerita Perempuan' itu.

"Karena tadi, setiap manusia punya kemampuan mengelola emosinya dengan baik, tanpa melibatkan kekerasan terhadap pasangan," sambungnya.

Ada pasangan yang menikmati kekerasam tersebut sebagai ajang bulan madu. Maksudnya, setelah pasangan terlibat percekcokan, dia akan merasa kembali cinta menikmati masa-masa bersama pasangan.

"KDRT muncul karena individu-individu di dalamnya belum terlatih mengakalkan emosi negatif, nggak dibenahi dengan tepat," pungkas Verauli.

(pus/mmu)