Seperti yang terjadi pada putri sang motivator, Audrey. Audrey awalnya juga aktif di media sosial. Tapi, setelah sang ayah terlibat perseteruan dengan Kiswinar akun media sosial Gafis berudia 21 tahun itu disinggahi oleh hater.
Audrey yang berkuliah di Sydney, Australia, bicara soal bagaimana dirinya menangani hater. Curhatan Audrey, diunggah oleh Mario dalam akun Facebook-nya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dengan latar belakang Sydney Opera House, gadis berkacamata itu menjawab pertanyaan sang ayah.
"Jadi orang jahat pasti ada pendukungnya. Orang baik pasti ada hater-nya. Jadi kita harus adil karena misalnya kita di puji sama satu juta orang tenang-tenang saja. Tapi saat dikomentari orang kita langsung pusing marah," jawab Audrey.
"Memang ada komentar yang nggak baik kepada Audrey?" lanjut sang motivator.
"Pasti ada," tutup Audrey dalam video berdurasi 49 detik.
Pada awal sang ayah terlibat masalah, pengacara Mario, menyebut Audrey sempat mengalami stres. Hal itu dikarenakan secara tiba-tiba media sosialnya dibanjiri hater. Sampai-sampai bisnis online shop yang dijalaninya harus terhenti. (pus/wes)











































