Ario Kiswinar Teguh muncul ke publik sebagai anak motivator terkenal Mario Teguh yang tak diakui. Ario mengatakan pertemuan terakhirnya dengan Mario Teguh terjadi 13 tahun lalu.
"Saya terakhir kali berkomunikasi umur 17 tahun, saya sudah masuk kuliah. Saya ingat banget, saat itu saya mau ketemu dia, dengan alasan saat itu, selama ini belasan tahun, bapak saya nggak menyantuni saya dan ibu," kata Ario kepada detikHOT.
Saat itu menurut Ario, semua kebutuhan hidupnya ditanggung oleh ibunya. "Maksud saya saat itu 'Pa, saya mau kuliah, sekarang giliran papa untuk ngurusin aku'. Saya mau meminta beliau memberikan tanggung jawabnya sebagai ayah," ucap pria 30 tahun itu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Bahasanya, bisalah diatur nanti, sampai memang di suatu hari nggak lama dari pertemuan itu, intinya jadi nggak jelas bakal dibiayain apa nggak. Besoknya saya ditelepon sama beliau 'kita nggak usah ketemu dulu'. Udah, nggak ada alasan apa-apa. Ya sampai sekarang," ucapnya datar.
![]() |
Setelah lebih dari satu dekade, Ario akhirnya muncul ke publik. Tapi niatnya kali ini berbeda dari keinginannya 13 tahun lalu. "Saya nggak minta macam-macam. Apa yang saya minta yaitu, pengakuan. Simple," katanya.
Soal pengakuan Ario yang ketika remaja tidak dinafkahi, Mario membantah. Dia mengatakan kirim uang, hadiah, dan membelikan komputer.
"Itu tidak benar. Saya kirim uang, kirim hadiah. Saya kirim karena waktu saya datang ke rumahnya, hadiah itu dibuang. Mainan itu dibuang. Saya tidak memiliki kemampuan untuk berlaku sekeji itu. Tetapi pakdenya telepon bisik-bisik. 'Sis (panggilan Mario dalam keluarga), Ario butuh komputer'. Bahasa jawa. Karena siapaun diketahui oleh ibu Ariyani, ada yang menelepon saya, pasti kemarahannya akan ke saya. Melalui telepon-telepon sampai malam. Saya cari saya belikan komputer yang bagus sekali. Bisa dipakai sampai kuliah," kata Mario.
"Pada saat itu, saya tahu dia bukan anak saya. Tapi masih saya upayakan bantuan, so saya kirimkan. Tapi karena takut komputer itu diperlakukan sama seperti mainan yang dibuang, saya kirimkan ke rumah pakdenya. So memang fitnah," lanjut sang motivator memberi penjelasan dalam acara televisi di Kompas TV.