Secara tiba-tiba, usai mengisi acara ada seorang juru foto yang menawarinya untuk masuk majalah. Kesempatan itu tak disia-siakan, usai pemotretan wajahnya pun terpampang di majalah remaja itu.
Ketika itu, Fanny belum mendapatkan honor. Menurutnya, dengan wajahnya masuk majalah saja, ia sudah merasa begitu senang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Memulai karier dari foto model, dara kelahiran Jakarta, 19 Februari 1991 tersebut mulai dilirik oleh manajemen artis. Dari situ, ia pun ditawari untuk membintangi sebuah sinetron berjudul 'Sepatu Kaca' bersama Shandy Aulia dan Ben Joshua.
Tapi, dara berdarah Timur Tengah itu mengaku baru merasa kesuksesan setelah membintangi 'Cinta Fitri'. Sebab, saat membintangi sinetron itulah, Fanny merasakan bagaimana dekatnya dengan fans.
"Itu kan heboh banget, aku sampai dicubit-cubit sama fans," ujarnya.
Tapi ia tak mau terlalu lama berkecimpung di dunia sinetron. Sebab kala itu, pikirannya masih terbagi dua dengan pendidikan. Selama satu tahun ia meninggalkan sinetron, beberapa tawaran FTV saja yang akhirnya diterima mahasiswi jurusan Psikologi itu.
"Aku walaupun nggak pernah bolos, tapi suka tidur di lokasi syuting. Aku capek syuting pulang pagi. Aku pernah telah 15 menit masuk kelas dan nggak boleh masuk. Aku nunggu dua jam baru diperbolehkan masuk. Karena tekanan seperti itu, aku akhirnya nggak mampu terusin sinetron," ujarnya. (nu2/mmu)











































