Salah satu yang kemudian ikut urun rembuk adalah Ustadz Wijayanto. Sebagai sahabat, ia merasa prihatin dengan permasalahan yang dialami oleh UGB. Terlepas dari siapa yang benar dan salah, Ustadz Wijayanto pun memberikan nasihat bila UGB ingin berdamai dengan pasiennya tersebut.
"Islahnya harus dengan lima hal. Satu, kalau memang salah harus menyadari kesalahan. Kedua, dia harus betul-betul menyesali, ketiga, dia berjanji tidak akan mengulangi. Keempat, meminta maaf pada Tuhan dan mengembalikan hasil penipuan, kelima, untuk mengikutinya dengan baik. Maka ada hukum kifarat atau kafarah," jelas Ustadz Wijayanto ditemui usai mengisi 'Hitam Putih' di Studio Hanggar, Jakarta Selatan, Kamis (27/2/2014) malam.
Selain sahabat, Ustadz Wijayanto juga dikenal sebagai guru dakwah UGB. Tak hanya sekadar klarifikasi, Wijayanto juga menganjurkan bila ingin melakukan islah, UGB harus disaksikan oleh beberapa saksi.
"Kalau diperlukan iya (disaksikan). Karena ini sudah menjadi konsumsi publik," tandasya.
Pengobatan UGB dituding sebagai perdukunan berselimutkan ustadz. Oleh karenanya, sebagai tokoh agama UGB harus menunjukan kebenaran dan penjelasannya di muka umum. Terlebih lagi, pasien pengobatan UGB mengungkapkan kalau selama berobat dirinya harus mengeluarkan uang yang tidak sedikit.
"Apapun yangg terjadi sebaiknya diklarifikasi. Saya pikir UGB ada sisi baiknya, juga ada sisi tidak baik di mata masyarakat juga ada. UGB juga diperlukan untuk menyiarkan agama Islam. Kekhilafan-kekhilafan itu, semua orang juga mengalami, tidak harus membela diri," ucap salah satu dosen di Universitas gajah Mada itu.
(pus/mmu)











































