Butuh sepuluh tahun bagi tim 'GS' karena teknologi ini sebelumnya hanya bisa dipakai oleh film-film Hollywood.
"Meskipun film di dalam negeri sedang mengalami perkembangan yang positif, namun kenyataannya tidak mudah bagi kami untuk mengangkat gagasan film superhero ini untuk bisa diproduksi," ditemui di kantor rumah produksi Putaar Production di kawasan Pejaten, Jakarta Selatan, Senin (10/2/2014)
"Terutama ketika mengacu pada segi pembiayaan, sumber daya manusia, serta teknologinya," lanjutnya.
X-Jo sempat ditolak beberapa rumah produksi lantaran ide membuat film bergenre yang cukup jarang itu di Indonesia. Kini setelah mendapat 'restu' dari Puutar Production, ia pun siap mewujudkan filmnya itu.
Dhoni Ramadhan selaku produser Putaar Production yang bertemu dengan X-Jo sekitar tahun 2010 menyambut ide sang sutradara. Dhoni justru yakin film itu akan meraih sukses.
"Yang membuat saya tertarik memproduksi Garuda Superhero ini adalah nuansa menghadirkan bentuk tontonan baru bagi para pecinta film Indonesia, khususnya yang bisa ditonton oleh keluarga," ujar Dhoni.
Semula, Putaar Production bekerjasama dengan Moestopo Production untuk memproduksi film itu. Namun saat proses produksi berlangsung, pihak Moestopo Production mundur secara mendadak.
"Pasca-mundurnya mereka, Putaar Production justru melahirkan perusahaan baru yakni PT Gadura Sinergi Putar Sinema," ujar produser yang sebelumnya pernah merilis 'Pengejar Angin' dan 'Gending Sriwijaya' itu.
Film ini akan dibintangi oleh Rizal Idrus sebagai pemeran utama dan nama-nama besar seperti Slamet Rahardjo, Robby Sugara, Piet Pagau, dan Agus Kuncoro.
Nama-nama baru juga ikut meramaikan antara lain, Kia Putri, Inzalna Balqis, Diaz Ardiawan, serta penampilan penyanyi Alexa Key.
(kmb/kmb)