Awalnya, Syahrini mengaku sempat tak terlalu memikirkan beredarnya krim-krim itu. Namun, belakangan ini, ia mendengar kabar kalau krim pemutih memiliki efek buruk terhadap penggunanya.
"Sebetulnya aku enggak mau ya meng-cut, atau memotong rejeki orang. Awalnya aku nggak keberatan. Tapi karena laporannya ada aja, setiap hari, sehingga aku jadi konsen," ujarnya saat ditemui di Hotel Shangrilla, Jakarta, Kamis (14/6/2012) malam.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Oleh karena itu, Syahrini menghimbau agar para penjual krim itu menghentikan penjualannya.
"Aku sangat prihatin sekali dan terutama pada pembuat untuk tidak menjualnya lagi," ucapnya.
(hkm/hkm)