Aktris bernama lengkap Siti Endeh Ida Hendarsih Atmadi Kusumah itu meninggal di usia 71 tahun. Ida meninggal di lokasi syuting 'Cinta Fitri' di kawasan Ciganjur, Jakarta Selatan saat sedang menunggu giliran pengambilan gambar.
Banyak kenangan yang tercurahkan atas sosok Ida dari para sahabatnya. Di antaranya sosok Ida sebagai aktris senior yang selalu "on time". Semasa karier di dunia entertainment Ida dikenal berdedikasi tinggi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Salah satu yang unik dari mami, dia itu kalau dandan selalu matching," ujar putra bungsu Ida, Dolly Galih Tobing saat ditemui di rumah duka, Perumahan Mahkota Mas blok O6 No. 17,Β Cikokol, Tangerang, Jumat, 26 November 2010 lalu.
Ida Kusumah memulai memasuki dunia showbizz pada 1955. Ketika itu, wanita yang menikah dua kali ini bermain di film berjudul 'Puteri Revolusi' arahan sutradara Ali Yugo.
Di film tersebut Ida beradu akting dengan aktor terkenal Sukarno M. Noor yang merupakan ayah dari aktor Rano Karno. Setelah itu, tawaran main film mengalir dengan deras ke wanita kelahiran 31 Agustus 1939 itu.
Berbagai film yang dibintanginya hingga sekarang menjadi legenda mulai dari 'Catatan Si Boy II', 'Si Kabayan dan Gadis Kota' hingga 'Olga dan Sepatu Roda'. Film-film itu telah mencetak nama Ida Kusumah dalam sejarah perfilman Indonesia.
Di dunia akting, aktris yang juga membintangi film 'Ratu Ular' ini kebanyakan mendapat peran antagonis yang membuatnya dibenci para penontonnya. Tapi, kalau dilihat dari sisi seni, fakta itu justru menunjukkan keberhasilan Ida Kusumah dalam menjiwai setiap peran yang ia dapatkan.
Total sudah 56 film dan 2 sinetron dibintanginya selama 55 tahun kariernya di industri hiburan. Berita kematiannya mengagetkan banyak pihak. Ida Kusumah dimakamkan di TPU Tanah Kusir, Jakarta Selatan. Malam ini akan digelar pengajian 40 hari wafatnya Ida di kediamannya.
(ebi/mmu)