Menurut istri Baim itu proses penjurian pemilihan Puteri Indonesia 2010 sangat berbeda dibanding saat pemilihan di angkatannya. Salah satunya, proses penjurian tidak hanya saat malam puncak.
"Memang penjurian ada dua kali. Penjurian sewaktu masa karantina dan saat grand final yang ditonton oleh seluruh pemirsa di TV juga. Kalau di penjurian saat karantina itu juga sama, di nilai juga dari berbagai macam instansi pemerintahan. Ada dari media juga, dan pertanyaannya lebih variatif dan lebih detail," kata Artika.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat proses penjuarian, finalis Puteri Indonesia 2010 juga harus digali karakternya. Selain itu juri juga menilai proporsi tubuh, keindahan rambut, dan kecantikan.
"Bagaimanapun itu juga berpengaruh karena menggambarkan seorang wanita. Yang pasti memang kesulitan tahun ini itu menentukan siapa yang berada diposisi pemenang," jelasnya.
(ebi/ebi)











































