Namun semua kabar tersebut dibantah oleh wedding organizer pernikahan Nia dan Ardi. "Keluarga mempercayakan pada kami untuk membantu pernikahan ini. Pokoknya kita ingin menampilkan keindahan Indonesia dan produk lokal. Jadi semuanya serba Indonesia," ujar Emil Eriyanto dari Multi Kreasi Enterprise, pihak wedding organizer, ketika ditemui di Hotel Mulia, Jl Asia Afrika, Senayan, Jakarta Selatan, Kamis (1/4/2010).
Emil menjelaskan semua pernak-pernik dekorasi yang menghiasi Grand Ball Room Hotel Mulia, tempat akad nikah dan pesta resepsi Nia dan Ardi berlangsung, dibeli dari Indonesia, bukan impor. Mulai dari pelaminan, hiasan-hiasan hingga bunga.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain dekorasi yang serba lokal, adat yang akan digunakan juga tetap berasal dari Indonesia. Keluarga Nia dan Ardi setuju menggunakan adat Sunda untuk akad nikah, Melayu untuk pesta resepsi malam nanti dan Lampung untuk pesta tanggal 2 April besok.
Semua persiapan akad nikah dan resepsi diawasi langsung oleh ibunda Ardi, Tati Bakrie. "Ibunda Ardi sangat concern dengan tradisi jadi minta jangan ditinggalkan," tuturnya.
Soal biaya pun, Emil membantah kalau nilainya sebesar yang diberitakan selama ini. "Tidak seperti dibayangkan, yang pasti lebih murah karena semua produk lokal," tandasnya.
Untuk acara akad nikah Nia dan Ardi, hingga berita ini diturunkan masih berlangsung.
(fjr/iy)