Putra semata wayang, Zee Zee, Fauzi Khaleev Putra Revolusi sudah memasuki usia lima tahun. Sebagai ibu, seringkali Zee Zee terlalu berlebihan ketika sang anak terjatuh atau hal lain yang membuat sang anak menangis.
Tapi, Prabu ternyata lebih kalem dan membiarkan saat anaknya mengalami masalah. Ketika Khaleev ingin menangis, Zee Zee dan suami sudah menerapkan sebuah aturan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Apa ya, paling kemarin naik sepeda jatuh. Tapi pas mau nangis karena melihat saya, akhirnya dia diam. Kenapa bisa gitu, karena kita membiasakn Khaleev dari kecil, kalau mau nangis ada ruangannya," jelas Prabu saat mendampingi Zee Zee di Gedung Trans TV, Jalan Kapten Tendean, Jakarta Selatan, Senin (28/8/2017) malam.
"Kalau kamu mau nangis, pergi ke sana. Jadi dia kalau nangis ke ruangan itu, nangis. Kalau sudah dia keluar," imbuhnya.
"Dan, nggak boleh ada suara. Kalaupun ada harus kencang," tambah Zee Zee menimpali penjelasan sang suami.
Prabu dan Zee Zee menerapkan aturan itu agar putra mereka tahu soal tempat. Terlebih Khaleev, adalah seorang pria yang memang tak boleh sembarangan menangis.
"Dia nggak bisa nangis sembarang tempat. Apalagi laki-laki. Nanti pas dia sudah SD bergaul sama teman-temannya. Dulu kan kita pernah ngalamin, saya pernah ngalamin," ungkap Prabu.
"Biar nggak di-bully ya pak," tandas Zee Zee.
Anak laki-laki yang mudah menangis menurut pasangan itu akan gampang di-bully. Jadi, Zee Zee ingin putranya terbiasa mengatur emosinya.
Cara itu pun berhasil. Khaleev tidak mudah menangis apalagi berada di depan sang ayah.
"Itu cara kita untuk dia belajar mengelola emosinya. Berfungsi sih ya sejauh ini," kata Prabu. (pus/wes)