"Ternyata uang tersebut dibuka oleh mantan supirnya Yana, tapi itu disaksikan oleh temannya Yana namanya Dewi. Ada dua Dewi di sana, memang beliau yang meminta dua Dewi untuk membongkar kotak tersebut. Dibongkar dengan alasan untuk diserahkan ke ibunya Yana sebenarnya, cuma karena lagi rusuh di sana akhirnya mantan supirnya nggak mau pegang," kata Lingga saat ditemui di Bali View Cirendue, Tangerang Selatan, Minggu (4/6/2017) malam.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jumlah uangnya Rp 152 ribu, diserahkanlah karena ibu Dewi ini mau pergi dengan urusan memandikan jenazah, jadi uangnya diserahkan ke Bang Iwan. Bang Iwan ini agency zaman dulu, karena Bang Iwan statusnya dekat sekali dengan Yana dan ibunya Yana jadi dipeganglah sama Bang Iwan dan dia pikir dibawa aja ke makam takut ada apa-apa. Kemudian uang tersebut yang Rp 100 ribu diberikan pada mantan supir ibunya Yana namanya Pak Budi yang Rp 50 ribu diberikan kepada penjaga keamanan di sana (makam) nah sisanya Rp 2 ribu dipegang sama Bang Iwan," terang Lingga lagi.
Lingga berharap dengan adanya penjelasan ini, tidak ada lagi berita yang simpang siur soal masalah kotak tersebut.
"Saya pengennya Yana di sana damai, tenang jadi nggak ada berita simpang siur mengenai uang donasi atau apalah. Nanti takutnya unsur fitnah," papar Lingga lagi.
Lingga juga menambahkan tidak ada lagi pihak yang menuduh mantan sopir Yana Zein mengambil uang sumbangan tersebut.
"Mantan sopirnya pun nggak mau hal ini dituduh ke dia karena dia sekarang bekerja di salah satu bank besar di Jakarta. Jadi dia nggak enak, dengan begini dia seolah-olah nggak jujur. Dia juga merasa nggak nyaman," beber Lingga lagi.
Yana Zein meninggal karena kanker payudara stadium empat. Ia drop usai pulang dari China untuk berobat dan akhirnya mengembuskan napas terakhir pada 1 Juni kemarin.
(wes/wes)