Pekan Baca Palestina Dimulai, 3 Buku Karya Penulis Palestina yang Bisa Dibaca

Jakarta -

Pekan Baca Palestina resmi dibuka pada pukul 10.00 waktu Palestina atau 15.00 WIB. Kampanye yang mengajak seluruh pembaca di dunia untuk bersolidaritas membaca buku-buku karya penulis maupun tentang Palestina.

Sejak 1978, PBB menetapkan tanggal 29 November sebagai Hari Solidaritas Internasional bersama masyarakat Palestina. Jelang esok, penerbit-penerbit di dunia menggaungkan Pekan Baca Palestina yang berlangsung hingga 5 Desember 2023.

Publishers for Palestine berkumpul untuk menyusun pernyataan terbuka solidaritas kepada bangsa Palestina. Serta mengecam banyak bagian dari industri penerbitan termasuk Frankfurt Book Fair yang membungkam suara Palestina dan kritik terhadap Israel.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam surat pernyataan terbuka, sudah ada lebih dari 350 tanda tangan penerbit di seluruh dunia.

Berikut 3 rekomendasi bacaan yang ditulis oleh para penulis Palestina seperti dirangkum redaksi detikHOT:

1. Minor Detail (Adania Shibli)

Nama Adania Shibli mencuat setelah 'dibungkam' oleh Frankfurt Book Fair tahun ini. Salah satu buku terkenalnya Minor Detail menggunakan latar musim panas di 1949 atau satu tahun setelah perang Nakba. Bencana yang menyebabkan pengungsian dan pengusiran lebih dari 700 ribu orang.

Novel Minor Detail karya Adania Shibli Foto: Istimewa

Orang Israel merayakannya sebagai Perang Kemerdekaan. Tentara Israel menangkap dan memperkosa seorang perempuan muda Palestina lalu membunuhnya, dan menguburnya di pasir.

Bertahun-tahun kemudian, seorang perempuan asal Ramallah menjadi terpesona hingga terobsesi dengan 'detail kecil' sejarah ini.

2. Against the Loveless World (Susan Abulhawa)

Novel 'Melawan Dunia Tanpa Cinta' menyoroti kisah Nahr, seorang perempuan muda Palestina yang mencari kehidupan lebih baik untuk keluarganya saat melakukan perjalanan ke Timur Tengah sebagai pengungsi.

Setelah berpindah dari satu tempat ke tempat lain, dia mendapati dirinya berada di Palestina, tempat dia membangun kehidupannya di bawah pendudukan Israel.

Novel karya Susan Abulhawa Foto: Istimewa

3. In the Presence of Absence (Mahmoud Darwish)

Dalam literatur Palestina, semua bermula dari Mahmoud Darwish. Dia adalah penyair dan juga 'bintang rock' di dunia sastra Arab.

Dalam buku In the Presence of Absence, puisi-puisinya dikagumi yang mengungkapkan elegi diri anak muda dan menceritakan kisah kehidupannya di masa mendatang.