Penulis Marchella FP kembali meluncurkan buku terbarunya lewat novel grafis fiksi berjudul TABI. TABI adalah novel panjang Marchella FP usai empat tahun meluncurkan Nanti Kita Cerita Tentang Hari Ini (NKCTHI) dan Generasi 90'an Melancolia.
Mengingat dua karya lainnya telah dibuat versi filmnya, apakah buku ini akan kembali difilmkan?
Marchella tak menutup kemungkinan karyanya kembali diangkat ke layar lebar. "Sebenarnya sudah ada obrolan sama beberapa PH. Cuma buku ini belum rilis, jadi aku berharap pada baca dulu deh dan mengetahui," kata Marchella FP dalam peluncuran TABI di Astha Distric 8, Senopati Jakarta Selatan pada Jumat (13/10/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia juga merasa kalau sekadar dikomersialkan pesan yang disampaikan lewat karya tersebut takut tak sampai ke publik. Sehingga Marchella ingin karyanya dikenal secara luas terlebih dahulu sebelum berlanjut ke medium lain seperti film.
Tak hanya merilis buku, TABI digambarkan sebagai sosok virtual influencer. Marchella pun punya maksud tersendiri mengapa TABI dijadikan sebagai virtual influencer, Ia ingin para audiens dapat berinteraksi dengan TABI lewat sosial media TikTok @tabi.tabinda.
"Dia jadi virtual influencer. Karakter yang hidup di sosial media. Dia akan interaksi sama audiensnya, dan nantinya ibaratnya penulis bisa agak mundur karena ada karakter aktif yang ngobrol sama audiensnya. Seperti Doraemon, dia akan muter di mana-mana tanpa kita tahu siapa penulisnya," ungkapnya.
Sementara, TABI diceritakan sebagai sosok perempuan yang melakukan perjalanan ke Jepang. Kala menulis buku tersebut, Marchella pun melakukan riset dengan mendatangi beberapa tempat di Jepang.
"Pas lagi proses pembuatan karya, aku stay di sana (Jepang) selama beberapa bulan. Di sana tempat yang aman dan tempat yang agak melow menceritakan tentang cinta. Jadi Jepang menyenangkan buatku," kata Marchella FP.
Karakter Tabi sendiri adalah gambaran perempuan Indonesia yang menemukan diri sendiri namun poin utamanya bukan tentang cinta, melainkan cara berdamai dengan diri sendiri dalam menghadapi masalah hidup.
"TABI jadi kayak proses kita, perempuan, menemukan diri sendiri. Sebenarnya kalau kita baca, poin utamanya bukan hanya kisah cinta, tapi proses utama berdamai dengan dirinya. Diselingkuhin, beda agama, di-ghosting, jadi kalau membahas, mungkin kalau baca akan ke-trigger versi kalian sendiri yang berbeda-beda. Kalau TABI sendiri dia menemukan dirinya dan orang-orang ini jadi pelajaran baginya menempuh hidup," pungkasnya.
TABI dijual di awal lewat versi boxset pada 15 Oktober 2023 seharga Rp 399.000. Usai dirilis secara boxset versi hardcover akan dijual di toko buku dengan harga Rp 189.000.
(fbr/ass)