.webp)
Museum MACAN meluncurkan penerbitan sebuah buku karya perupa ternama Melati Suryodarmo. Judul buku yang sama dengan nama sang seniman asal Solo itu diterbitkan melalui kolaborasi dengan Ikon Gallery, Birmingham, Inggris Raya.
Buku bersampul tebal dengan desain indah ini terdiri dari 220 halaman yang merupakan sebuah arsip komprehensif mengenai karya-karya Melati Suryodarmo selama dua dekade terakhir, yang bertitik berat pada karya-karya pertunjukan utamanya.
Buku ini terbit juga memperingati dua pameran besar yang diselenggarakan oleh Museum MACAN dan Ikon Gallery di Jakarta dan Birmingham.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Karya yang rilis dalam bahasa Indonesia dan bahasa Inggris mengungkapkan praktik sang perupa yang dieksplorasi oleh tiga kurator terkemuka yakni Alia Swastika, Philippe Pirotte, dan Asep Topan," tulis keterangan Museum MACAN kepada detikcom.
Buku ini juga memuat perbincangan antara Melati Suryodarmo dan Direktur Artistik Pameran Ikon Gallery, Melanie Pocock.
"Buku ini juga memuat dokumentasi dari pameran Why Let the Chicken Run? yang diselenggarakan di Museum MACAN pada 2020 dan Passionate Pilgrim yang diselenggarakan di Ikon Gallery pada 2023," sambungnya.
Baca juga: Agus Suwage 'Mejeng' di Singapura |
"Publikasi dwibahasa ini memberikan kontribusi yang penting terhadap pengetahuan dan penelitian seni kontemporer di Indonesia. Buku ini juga menyoroti perkembangan seni rupa Indonesia dari sudut pandang salah satu seniman Indonesia yang paling berpengaruh," tukasnya.
Buku Melati Suryodarmo dijual seharga Rp 380 ribu dan tersedia di Museum MACAN.
(tia/ass)
