Kesibukan pekerja saat berangkat dan pulang kantor biasanya diisi dengan main games di ponsel maupun berselancar di media sosial. Tak ada salahnya menghabiskan waktu dengan membaca novel yang asyik dan ringan untuk dibaca.
Berikut 5 rekomendasi novel asyik yang bisa dibaca di jam pulang kantor, seperti dirangkum detikcom:
1. Ganjil Genap
Bagaimana rasanya diputusin setelah berpacaran selama 13 tahun? Hidup Gala yang mendadak jomlo semakin runyam ketika adiknya kebelet nikah. Gala bertekad pantang lajang menjelang umur kepala tiga.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bersama 3 orang sahabatnya, Nandi, Sydney, dan Detira, strategi pencarian jodoh pun disusun. Novel metropop karya Almira Bastari bisa menjadi salah satu bacaan saat kamu berada di transportasi umum maupun MRT Jakarta. Selamat membaca!
2. Laut Bercerita
Novel Laut Bercerita karya Leila S Chudori menjadi magnet tersendiri bagi pembaca. Karya yang diterbitkan oleh Kepustakaan Populer Gramedia Jakarta pada 2017 ini mengisahkan tentang persahabatan, cinta, keluarga, dan kehilangan.
3. Jakarta Sebelum Pagi
Berkisah tentang Emina, wanita kantoran biasa, yang menerima surat cinta misterius. Emina pun mencari tahu siapa dan apa motif dari sang pengirim surat. Apakah novel ini bercerita mengenai kisah wanita perkotaan yang jatuh cinta pada stalker-nya?
Lebih dari itu. Jakarta Sebelum Pagi adalah bacaan tepat untuk penyuka novel metropop dengan alur dan penokohan yang anti-mainstream.
4. The Player
The Player adalah buku keempat dari seri The Pentagon. Keseluruhan seri ini menceritakan tentang kisah dunia selebritas anggota boy band. Seorang perempuan mandiri bernama Hannah menjalin fake relationship dengan Pierre, anggota boy band yang tengil.
Hubungan ini awalnya dimulai supaya Hannah terlihat sudah move on jika bertemu pria yang pernah menolaknya dahulu. Siap mengikuti kisah tak biasa dari penulis aLiaZalea?
5. Srimenanti
Srimenanti adalah novel perdana dari penyair Joko Pinurbo. Srimenanti tetap menjadi karya khas Jokpin dengan kalimat jenaka dan satire.
Novel ini dikembangkan dari 3 buah cerpen Jokpin, di antaranya Laki-laki Tanpa Celana, Sebotol Hujan untuk Sapardi, dan Ayat Kopi.
(tia/dar)