Setelah dua pekan menuai kontroversi, buku memoar Spare karya Pangeran Harry berhasil mencetak rekor Guinness World untuk kategori non-fiksi. Bukunya berhasil terjual dengan cepat dan mengalahkan buku A Promised Land karya Barack Obama.
Barack Obama meluncurkan otobiografi A Promised Land pada 2020 yang terjual 8 ribu eksemplar kopi di hari pertama penjualan. Sedangkan memoar Spare karya Pangeran Harry terjual 1,43 juta eksemplar hanya dalam 24 jam di Inggris, AS, dan Kanada.
Guinness World Record menetapkan Spare sebagai penjualan non-fiksi tercepat sepanjang masa.
Di posisi ketiga ada buku memoar Becoming yang ditulis oleh mantan ibu negara AS, Michelle Obama, yang terjual 725 ribu eksemplar di hari pertama.
Penerbit Penguin Random House menyatakan penjualan sehari penuh pertama buku Spare mewakili total terbesar untuk buku non-fiksi manapun yang pernah diterbitkan oleh Penguin.
"Maka buku Spare menjadi yang tercepat dijual di hari pertama," tulis keterangan Penguin Random House.
Dalam buku Spare, mantan tentara berusia 38 tahun itu membongkar dugaan penyerangan Pangeran William kepada dirinya yang menjadi bagian utama dalam otobiografi. Menurut Harry, ia bersama kakaknya juga memohon kepada ayah mereka, Raja Charles III, agar tidak menikah dengan Permaisuri Camilla namun tidak ditanggapi.
Harry juga menambahkan selama bertugas di Afghanistan telah membunuh 25 orang Taliban.
Harry dan Meghan Markle juga membahas mengenai perlakuan tidak adil, rasisme, dan drama keluarga kerajaan Inggris setelah mereka pindah ke AS dan meninggalkan jabatannya.
Selama promosi bukunya dalam berbagai acara di televisi, Harry mengatakan penerbit telah mencetak dua juta eksemplar di cetakan awal. Lantaran permintaan yang tinggi, buku Spare berlanjut ke cetakan berikutnya.
Simak Video "Video: Ungkapan Pangeran Harry Merindukan Inggris "
(tia/pus)