Eric Weiner dikenal sebagai seorang traveler yang sukses menerbitkan buku-buku perjalanan yang berbeda dari kebanyakan penulis. Dia dikenal sebagai filsuf traveler yang juga seorang jurnalis.
Buku-buku Eric Weiner sukses diterjemahkan ke dalam 20 buku asing, salah satunya Indonesia. Eric mengatakan tak menyangka bukunya laku keras di Tanah Air setelah bahasa Bulgaria.
"Bahasa Indonesia ada di peringkat kedua lalu Korea Selatan. Saya sangat wow," katanya sembari tertawa, saat ditemui di M Bloc Space, kawasan Blok M, Jakarta Selatan.
Menurut Trinity yang menjadi host dalam sesi diskusi dalam peringatan 40 tahun penerbit Mizan, orang-orang Korea senang membaca tentang filosofi. Sedangkan orang Indonesia senang melakukan perjalanan dan penasaran tentang dunia.
"Saya menulis karena tidak mendapatkan apa yang ingin saya baca di berbagai toko buku yang menjual. Jadi sebenarnya saya menulis untuk diri saya sendiri dulu," katanya.
Menurut penuturan Eric Weiner, ketika menyadari sebagai seorang filsuf terkadang berpetualang adalah cara untuk menyederhanakan apa yang ingin dilakukannya.
"Karena alasan itulah, saya mencari tahu soal konsep kebahagian. Ketika kamu traveling ke berbagai tempat, kamu melihat orang-orang yang bahagia di Bhutan, memang negara itu adalah kombinasi ide antara kebahagiaan dan negara yang indah. Kombinasi yang sempurna," katanya.
Eric Weiner dikenal melalui buku berjudul The Geography of Bliss (2008), The Geography of Faith (2011), The Geography of Genius (2016), dan The Socrates Express (2020). Buku-bukunya telah diterjemahkan ke lebih dari 20 bahasa dan menjadi buku terlaris di berbagai negara termasuk Indonesia.
Di Indonesia, buku pertamanya yang terbit 2008 terjual lebih dari 50.000 eksemplar. Karya keduanya laku lebih dari 8.000 eksemplar, berlanjut dengan karya ketiga dengan angka penjualan lebih dari 10.000 eksemplar, dan terakhir 5.000 eksemplar.
Di Amerika Serikat, buku-buku Eric Weiner telah menjadi bacaan wajib di beberapa sekolah dan universitas. Buku-bukunya dianggap memiliki muatan pengetahuan yang luas dan konsep yang mendalam, sehingga tulisannya mampu mengalir dan mudah dicerna pembaca.
Simak Video "Kesan Laudya Cynthia Perankan Tokoh Siti Raham: Perempuan Harus Punya Ilmu"
[Gambas:Video 20detik]
(tia/wes)