Penayangan film KKN Desa Penari disambut meriah oleh pencinta horor Tanah Air setelah tertunda selama dua tahun lamanya. Tak disangka, sampai hari ini sudah ditonton lebih dari 3 juta penonton.
Sejak hari pertama penayangan KKN di Desa Penari, Simple Man sebagai penulis Thread di Twitter sudah mengucapkan terima kasih atas sambutan para penggemar.
"Maturnuwun sanget atas sambutannya, di rumah sendiri dapat kabar ini. Bingung campur aduk rasanya. Sekali lagi.. Maturnuwun yg sudah menyempatkan waktunya untuk menonton lebih dulu," cuitnya seperti dilihat detikcom.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selama 3 hari penayangan, Simple Man juga mengatakan hal yang sama. Dia tak menyangka sudah ada 3 juta penonton yang bertemu dengan Badarawuhi.
Bahkan ia kembali mempromosikan wahana rumah hantu KKN di Desa Penari yang ada di Mall FX Sudirman, Jakarta Pusat.
"Cuma mau ngingetin, besok Wahana rumah hantu KKN di Desa Penari resmi di buka, wahana ini sendiri hanya berlangsung selama 1 bulan ini saja, mulai dari tgl 7 mei - 5 juni 2022, di Mall FX Sudirman, lantai F7 monggo, saya juga nanti pasti datang tapi sebentar saja," cuitnya.
KKN di Desa Penari menceritakan tentang lima mahasiswa yang melakukan program KKN di sebuah desa terpencil yang terkenal mistis. Mereka adalah Nur, Widya, Ayu, Anton, Bima, dan Wahyu. Mereka telah diperingatkan untuk tidak melewati batas gerbang terlarang.
Namun, beberapa dari mereka tak mengindahkan peringatan tersebut, hingga serentetan pengalaman janggal dan menakutkan pun menghantui mereka.
Sebelum dirilis 30 April, KKN di Desa Penari awalnya bakal tayang dua tahun lalu namun tertunda akibat dampak pandemi. Film ini pun tayang dalam versi cut dan uncut (tanpa potongan).
Dalam sebuah wawancara bersama detikcom, editor penerbit Bukune, Muhammad Barkah Winata yang menyunting novel KKN di Desa Penari, mengatakan ada banyak hal yang membuat cerita KKN Desa Penari disukai karena orisinalitas.
"Kita melihat cerita KKN di Desa Penari ini awalnya dari Twitter, pada saat kita lihat itu sebelum Agustus, saat itu sudah cukup viral tapi belum seviral sekarang dan melihat hal yang menarik dari cerita itu adalah unsur kelokalannya kental sekali," ujarnya.
Unsur horor yang ada di dalam novel pun terasa dekat dengan masyarakat Indonesia, khususnya Pulau Jawa.
"Ada unsur horor yang seolah-olah dekat, karena dia bilang sebuah desa yang kita semua pernah tinggal di desa, unsur ketidakpastiannya bikin horor sendiri," tukasnya.
(tia/mau)