Kisah hidup Anne Frank dipercaya sebagai saksi dari kekejaman Nazi yang terjadi di Perang Dunia kedua. Sepeninggalnya, buku harian Anne Frank dicetak di berbagai negara dan menjadi terlaris sampai sekarang.
Namun, nama Anne Frank baru-baru ini dibicarakan lagi oleh masyarakat Eropa. Buku berjudul The Betrayal of Anne Frank dibatalkan terbit, karena sebuah kontroversi yang dilontarkan oleh sejarawan Belanda.
Mereka merilis kritik mendalam tentang 'skenario yang paling mungkin' tentang siapa saja yang mengkhianati Anne Frank dan keluarganya di Amsterdam. Penelitian itu dirilis awal tahun ini yang kemudian menuai kritikan tajam di Belanda.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Gara-gara hal tersebut, penerbit buku di Belanda Ambo Anthos meminta maaf dan mengumumkan menarik penerbitan buku The Betrayal of Anne Frank.
Dalam buku tersebut, ada tuduhan orang yang mengungkapkan lokasi tempat persembunyian rahasia keluarga Anne Frank. Kemungkinan besar sosok itu adalah seorang notaris Yahudi terkemuka, Arnold van den Bergh.
Baca juga: Daftar Lengkap Nominasi Grammy Awards 2021 |
Dia adalah orang yang mengungkapkan lokasi gedung di bagian sisi kanal Amsterdam untuk menyelamatkan keluarganya sendiri dari deportasi dan kematian di kamp konsentrasi Nazi.
Para sejarawan Jepang mengatakan buku itu punya pola berbeda dari kesimpulan tim lainnya.
"Ini membuat buku menjadi kebenaran yang belum tentu, karena jika salah satu langkah ternyata salah, kartu-kartu di atas juga bakal runtuh," tulis keterangan sejarah tersebut, dilansir berbagai sumber.
Sejak buku diterbitkan pada Januari, tim tersebut telah menerbitkan reaksi terperinci terhadap kritik di situs resminya.
Di AS, penerbit HarperCollins mengeluarkan pernyataan yang mendukung penerbitan buku The Betrayal of Anne Frank. Mereka mengakui ada banyak kritikan terhadap temuan tersebut, namun mereka tetap mengikuti kasus secara hati-hati.
Keluarga Anne Frank dan empat orang Yahudi lainnya bersembunyi di sebuah paviliun tersembunyi. Lokasi tersebut hanya bisa dilalui melalui tangga rahasia di balik rak buku.
Mereka bersembunyi dari Juli 1942 sampai ditemukan pada Agustus 1944. Setelah ditemukan, mereka dideportasi ke kamp konsentrasi.
Anne dan saudara perempuannya meninggal di kamp konsentrasi Bergen-Belsen. Saat itu, Anne berusia 15 tahun.
Hanya ayah Anne, Otto Frank, yang selamat dari Holocaust. Dia menerbitkan buku hariannya setelah Perang Dunia kedua dan dengan cepat menjadi simbol abadi kehilangan dan ketahanan, dibaca oleh jutaan orang di seluruh dunia.
(tia/mau)