Penghargaan sastra bergengsi Kusala Sastra Khatulistiwa 2021 memasuki tahap 5 besar. Ada penulis siapa saja yang karyanya lolos seleksi?
Dalam keterangan Richard Oh sebagai penyelenggara dari Kusala Sastra Khatulistiwa dalam keterangan yang dibagikan, ada daftar 5 besar yang masuk periode penjurian Juli 2020 sampai Agustus 2021.
"5 Besar Kusala Sastra Khatulistiwa ke-21. Selamat!" tulis Richard Oh, seperti dilihat detikcom, Kamis (21/10/2021).
Dari kategori prosa, ada Erni Aladjal lewat karya Haniyah dan Ala di Rumah Teteruga (KPG, Januari 2021), Pinto Anugrah lewat Segala yang Diisap Langit (Bentang, Agustus 2021), Zelfeni Wimra dalam karya Ramuan Penangkal Kiamat (GPU, Januari 2021), Casper Aliandu di Anak Asi Asal Mappi: Cerita-cerita Mini dari Papua (Indonesia Tera, Oktober 2020), dan Muna Masyari di Damar Kambang (KPG, Desember 2021).
Di kategori puisi ada Joko Pinurbo lewat Sepotong Hati di Angkringan (Diva Press, Maret 2021) lalu Raedu Basha dalam Wisata Desa Billapora dalam Sajak (Ganding Pustaka, Agustus 2021).
Ada juga Widya Mareta di Puasa Puisi (Indonesia Tera, Juni 2021), Aslan Abidin dalam Bagian Paling Perih dari Mencintai (KPG, September 2020), dan M Aan Mansyur di buku puisi Mengapa Luka Tidak Memaafkan Pisau (GPU, Januari 2021).
Kusala Sastra Khatulistiwa sebelumnya bernama Khatulistiwa Literary Award yang kini telah berganti nama. Penghargaan Kusala Sastra Khatulistiwa didirikan oleh Richard Oh dan Takeshi Ichiki sejak 2001.
Sampai sekarang Kusala Sastra Khatulistiwa menjadi salah satu penghargaan kesusastraan bergengsi yang paling ditunggu oleh penulis dan sastrawan Tanah Air.
Setiap tahunnya, Kusala Sastra Khatulistiwa memilih karya para penulis yang lolos seleksi untuk meraih penghargaan bergengsi di Indonesia dalam dua kategori yakni puisi dan prosa.
Baca juga: 3 Novel Arafat Nur Cetak Ulang Lagi |
Simak Video "Video: aespa Resmi Comeback dengan Lagu 'Dirty Work'"
(tia/dal)