Sastrawan kedua yang menolak adalah Jean Paul Sartre karena alasan prinsipnya yang menolak segala pengakuan maupun penghargaan internasional. Nobel Sastra yang mengumumkan namanya terjadi di tahun 1964.
![]() |
4. Dua Kali Diberikan Anumerta
Sejarah Nobel Sastra juga mencatat ada hadiah yang diberikan secara anumerta atau kepada sosok berjasa yang telah meninggal dunia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mereka adalah Erik Axel Karlfeldt di tahun 1931 dan Dag Hammarskjold pada 1961. Namun di tahun 1974, Yayasan Nobel menetapkan hadiah Nobel Sastra tidak diberikan secara anumerta kecuali pemenangnya meninggal setelah dipilih.
![]() |
5. Isu Genosida hingga Pelecehan Seksual
Skandal pelecehan seksual mencuat saat gerakan #MeToo beredar. Di tubuh komite Akademi Swedia, korban pelecehan dari suami anggota Akademi Swedia, Jean-Claude Arnault dituduh melecehkan sebanyak 18 perempuan di Swedia dan Prancis.
Pengadilan membuktikan Jean-Claude Arnault terbukti melakukannya dan istrinya yang menjadi anggota komite dikeluarkan dari Akademi Swedia.
![]() |
Isu genosida juga bergulir dalam sejarah Nobel Sastra 2019. Peter Handke asal Austria dikecam keras karena secara terang-terangan mendukung kepada Milosevic atas kejahatan perang yang dilakukannya.
Duta Besar Albania, Bosnia, Kroasia, Kosovo, dan Turki pun memboikot pemilihan Peter Handke. Unjuk rasa dan petisi pencabutan anugerah kepada Peter Handke juga berlanjut tapi Akademi Swedia tetap bersikukuh namanya pantas mendapat penghargaan tersebut.
![]() |
Simak Video "Video: Han Kang Tampil Pertama Kali Sejak Dapat Nobel Sastra "
[Gambas:Video 20detik]
(tia/dal)